Sandi, pemuda energik berusia 23 tahun asal Kampung Cimuncang, Desa Rancabango, Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat, telah membuktikan bahwa lahan yang terkesan tak berguna pun dapat disulap menjadi ladang hijau yang produktif.
Dengan tangan kreatif dan semangat juang yang tinggi, Sandi berhasil mengubah lahan tidur di sekitaran sengkedan menjadi kebun kol hijau yang subur.
Awal mula kisah inspiratif ini bermula dari keprihatinan Sandi melihat lahan milik orang tuanya yang kurang terawat.
Lahan yang sebelumnya ditanami padi namun hasilnya kurang memuaskan itu, kini telah menjelma menjadi kebun kol hijau yang menjanjikan.
Dengan memilih varietas kol grand 11, Sandi berhasil mendapatkan hasil panen yang memuaskan.
"Saya melihat potensi yang besar dari lahan ini. Daripada dibiarkan begitu saja, saya putuskan untuk menanaminya dengan kol hijau," ujar Sandi saat ditemui di ladangnya pada hari Minggu, 8 Desember 2024.
Ketekunan dan kesabaran Sandi dalam mengelola kebunnya membuahkan hasil yang nyata.
Dalam setahun, ia mampu memanen kol hijau sebanyak 3 hingga 4 kali dengan masa tanam sekitar 3 bulan.
Hasil panen yang melimpah tidak hanya memenuhi kebutuhan keluarganya, tetapi juga memberikan tambahan penghasilan yang cukup signifikan.
Keberhasilan Sandi ini menginspirasi masyarakat sekitar. Banyak pemuda yang tertarik untuk mengikuti jejaknya dan mencoba bercocok tanam di lahan yang sebelumnya dianggap tidak produktif.
Sandi pun dengan senang hati berbagi ilmu dan pengalamannya kepada mereka.
Kisah sukses Sandi menjadi bukti bahwa pertanian masih menjadi sektor yang menjanjikan, terutama di daerah pedesaan.
Dengan sedikit kreativitas dan inovasi, lahan yang terbatas pun dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai ekonomis tinggi.
Selain itu, pengembangan pertanian lokal seperti yang dilakukan oleh Sandi juga memiliki dampak positif lainnya, seperti:
Pertama, meningkatkan ketahanan pangan. Dengan adanya produksi pangan lokal, ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah dapat dikurangi.
Kedua, menciptakan lapangan kerja. Pertanian dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, terutama bagi generasi muda.
Ketiga, melestarikan lingkungan. Praktik pertanian yang berkelanjutan dapat membantu menjaga kelestarikan lingkungan dan sumber daya alam.
Meskipun telah meraih kesuksesan, Sandi masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti perubahan iklim, hama penyakit, dan fluktuasi harga pasar.
Namun, ia optimis bahwa dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, pertanian di daerahnya akan terus berkembang.
Sandi berharap ke depannya semakin banyak pemuda yang tertarik untuk terjun ke dunia pertanian.
Ia juga ingin mengembangkan usahanya dengan memproses hasil panennya menjadi produk olahan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
"Saya ingin anak-anak muda di desa tidak hanya mengandalkan pekerjaan di kota. Pertanian bisa menjadi pilihan yang menjanjikan jika kita mau berusaha," tegas Sandi.
Kisah Sandi mengajarkan kita bahwa kesuksesan tidak selalu harus diraih di kota besar. Dengan semangat yang tinggi dan kerja keras, kita dapat menciptakan peluang di lingkungan sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H