Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bagaimana Sikap Generasi Muda Terkait Krisis Energi, Adaptif dan Inovatif?

7 Desember 2024   21:16 Diperbarui: 7 Desember 2024   21:16 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan dan Peluang

Generasi muda, sebagai garda depan dalam menghadapi krisis energi, memiliki potensi besar untuk membawa perubahan signifikan. Namun, mereka juga dihadapkan pada sejumlah tantangan kompleks. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan akses terhadap modal dan sumber daya.

Membangun startup energi terbarukan membutuhkan investasi yang besar, baik dari segi finansial maupun sumber daya manusia. Selain itu, kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya mendukung pengembangan energi terbarukan juga menjadi hambatan.

Di sisi lain, peluang yang terbuka sangatlah luas. Permintaan pasar yang terus meningkat terhadap produk dan jasa energi bersih membuka peluang bisnis yang menjanjikan. Dukungan dari komunitas global dan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan juga mendorong generasi muda untuk terus berinovasi.

Tantangan lain yang dihadapi adalah resistensi dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan status quo. Industri energi fosil, misalnya, cenderung mempertahankan posisinya dan dapat menghambat pertumbuhan energi terbarukan.

Kemudian, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya energi berkelanjutan juga menjadi tantangan tersendiri. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim, semakin banyak masyarakat yang mendukung upaya transisi energi.

Tentu, hal ini membuka peluang bagi generasi muda untuk mengedukasi masyarakat dan membangun kesadaran kolektif.

Generasi muda juga perlu menghadapi tantangan dalam mengelola risiko dan ketidakpastian. Teknologi energi terbarukan terus berkembang pesat, namun masih banyak hal yang belum diketahui. Selain itu, fluktuasi harga energi dan kebijakan pemerintah yang dinamis juga dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis energi terbarukan.

Namun, dengan kemampuan adaptasi yang tinggi dan semangat pantang menyerah, generasi muda mampu mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Mereka dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola risiko dan ketidakpastian, serta membangun jaringan yang kuat untuk saling mendukung.

Intinya, generasi muda memainkan peran yang sangat krusial dalam menghadapi krisis energi. Dengan sikap adaptif dan inovatif, mereka telah menunjukkan potensi besar untuk menjadi penggerak utama dalam transisi menuju energi berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun