Dalam kesimpulannya, fenomena teh kekinian telah memberikan dampak positif yang sangat besar bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Namun, kita perlu tetap waspada terhadap potensi dampak negatif yang mungkin timbul dan berupaya untuk mencari solusi yang tepat.Â
Dengan pengelolaan yang baik, fenomena ini dapat terus berkembang dan menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia di kancah internasional.
Tantangan
Tantangan lain yang dihadapi dalam industri teh kekinian adalah menjaga konsistensi rasa. Dengan beragamnya inovasi dan pergantian menu secara berkala, mempertahankan kualitas rasa yang sama dari waktu ke waktu menjadi suatu hal yang sulit.Â
Di samping itu, ketergantungan pada bahan baku segar juga menjadi tantangan tersendiri, terutama jika pasokan bahan baku tidak stabil atau harganya fluktuatif.
Aspek kebersihan dan sanitasi juga menjadi sorotan penting dalam bisnis kuliner, termasuk teh kekinian. Pedagang kaki lima dituntut untuk selalu menjaga kebersihan peralatan dan bahan baku yang digunakan.Â
Namun, tidak semua pedagang mampu memenuhi standar kebersihan yang baik, sehingga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bagi konsumen.
Persaingan yang semakin ketat di antara para pelaku usaha teh kekinian juga menjadi tantangan tersendiri. Untuk dapat bertahan, setiap pedagang harus terus berinovasi dan menawarkan sesuatu yang berbeda dari kompetitor.Â
Selain itu, mereka juga harus pandai dalam melakukan promosi dan pemasaran untuk menarik minat konsumen.
Di sisi lain, munculnya tren baru dalam dunia kuliner juga dapat mengancam keberadaan teh kekinian. Munculnya minuman-minuman baru yang lebih kekinian atau tren diet yang membatasi konsumsi gula dapat mengurangi minat konsumen terhadap teh kekinian.
Konsumen juga memiliki tantangan tersendiri dalam menikmati teh kekinian. Salah satunya adalah sulitnya menemukan produk yang benar-benar berkualitas dan higienis. Selain itu, harga yang terus meningkat juga menjadi pertimbangan bagi sebagian konsumen.