Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nikah Mencegah Stunting: Peran Krusial Penghulu dalam Pendidikan Pra-Nikah

25 November 2024   16:11 Diperbarui: 25 November 2024   16:13 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penghulu memberi selamat ke pasangan suami istri seusai melangsungkan pernikahan di KUA Cakung, Jakarta , Selasa (22/2/2022). | KOMPAS/RIZA FATHONI

Oleh karena itu, peran penghulu sangat penting untuk memberikan informasi yang benar dan terpercaya kepada calon pengantin. Penghulu dapat memanfaatkan media sosial atau aplikasi mobile untuk menyampaikan materi pendidikan pra-nikah secara lebih menarik dan interaktif.

Pencegahan stunting merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Dengan memberikan pendidikan pra-nikah yang berkualitas, kita dapat menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif. 

Mari bersama-sama kita mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.

Bagaimana penghulu dapat berperan aktif dalam pendidikan pra-nikah?

Bagaimana penghulu dapat berperan aktif dalam pendidikan pra-nikah? Penghulu, sebagai sosok yang dipercaya masyarakat, memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk persepsi dan perilaku calon pengantin. Selain menjadi fasilitator dalam diskusi kelompok dan penyampaian materi, penghulu juga dapat berperan sebagai motivator. 

Dengan memberikan contoh kisah sukses pasangan yang telah berhasil membesarkan anak yang sehat dan cerdas, penghulu dapat menginspirasi calon pengantin untuk berkomitmen dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

Selain itu, penghulu juga dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung pendidikan pra-nikah. Dengan mengembangkan aplikasi atau platform pembelajaran online, calon pengantin dapat mengakses materi-materi pendidikan kapan saja dan di mana saja. Fitur interaktif seperti kuis, video, dan forum diskusi dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif.

Penting untuk diingat bahwa pendidikan pra-nikah tidak hanya berfokus pada aspek fisik dan kesehatan, tetapi juga mencakup aspek psikologis dan sosial. Penghulu dapat membantu calon pengantin untuk memahami pentingnya komunikasi yang baik, manajemen konflik, dan pembagian peran dalam rumah tangga. 

Dengan demikian, calon pengantin dapat membangun pondasi yang kuat untuk kehidupan berumah tangga yang harmonis.

Keterlibatan tokoh agama dan masyarakat juga sangat penting dalam mendukung pendidikan pra-nikah. Tokoh agama dapat memberikan perspektif keagamaan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Sementara itu, tokoh masyarakat dapat memberikan dukungan sosial dan emosional kepada calon pengantin.

Dalam jangka panjang, upaya pencegahan stunting melalui pendidikan pra-nikah membutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak. Pemerintah perlu menyediakan anggaran yang cukup untuk meningkatkan kualitas pendidikan pra-nikah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun