Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Impor Menggurita, Tantangan Industri Susu Lokal dan Jalan Keluarnya

15 November 2024   20:07 Diperbarui: 18 November 2024   12:18 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peternak mandi susu bentuk protes atas pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik/IPS di Boyolali, Jateng, Sabtu (9/11/24). | KOMPAS.com/Labib Zamani

Indonesia, negara dengan populasi besar dan potensi peternakan yang luas, ironisnya masih sangat bergantung pada impor susu. 

Meskipun terdapat puluhan industri pengolahan susu dalam negeri, produksi susu lokal tak kunjung mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Kondisi ini tentu mengundang pertanyaan, mengapa dengan jumlah industri yang cukup banyak, Indonesia masih harus mengimpor susu dalam jumlah besar?

Beberapa faktor kompleks menjadi akar permasalahan

Masih banyak tantangan yang dihadapi peternak susu lokal di Indonesia. Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap teknologi modern. 

Penggunaan teknologi seperti mesin pemerahan susu otomatis, sistem pendinginan susu, dan pakan ternak berkualitas tinggi masih terbatas di kalangan peternak skala kecil. 

Padahal, teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu. Selain itu, minimnya pengetahuan peternak tentang manajemen peternakan yang baik juga menjadi kendala.

Peran koperasi susu dalam menjembatani kepentingan peternak dan industri pengolahan juga perlu diperhatikan. Sayangnya, banyak koperasi susu yang belum berjalan efektif. 

Lemahnya manajemen koperasi, terbatasnya modal, dan kurangnya integrasi antara peternak dengan industri pengolahan menjadi beberapa faktor yang menyebabkan koperasi susu sulit berkembang. 

Padahal, koperasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan memperkuat posisi tawar mereka dalam menghadapi industri pengolahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun