Indonesia, negara dengan populasi besar dan potensi peternakan yang luas, ironisnya masih sangat bergantung pada impor susu.Â
Meskipun terdapat puluhan industri pengolahan susu dalam negeri, produksi susu lokal tak kunjung mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.Â
Kondisi ini tentu mengundang pertanyaan, mengapa dengan jumlah industri yang cukup banyak, Indonesia masih harus mengimpor susu dalam jumlah besar?
Beberapa faktor kompleks menjadi akar permasalahan
Masih banyak tantangan yang dihadapi peternak susu lokal di Indonesia. Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap teknologi modern.Â
Penggunaan teknologi seperti mesin pemerahan susu otomatis, sistem pendinginan susu, dan pakan ternak berkualitas tinggi masih terbatas di kalangan peternak skala kecil.Â
Padahal, teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu. Selain itu, minimnya pengetahuan peternak tentang manajemen peternakan yang baik juga menjadi kendala.
Peran koperasi susu dalam menjembatani kepentingan peternak dan industri pengolahan juga perlu diperhatikan. Sayangnya, banyak koperasi susu yang belum berjalan efektif.Â
Lemahnya manajemen koperasi, terbatasnya modal, dan kurangnya integrasi antara peternak dengan industri pengolahan menjadi beberapa faktor yang menyebabkan koperasi susu sulit berkembang.Â
Padahal, koperasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan memperkuat posisi tawar mereka dalam menghadapi industri pengolahan.