Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ajag, Cuon Alpinus Sumatrensis: Ancaman dan Upaya Pelestarian

15 November 2024   05:55 Diperbarui: 15 November 2024   09:21 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian tentang biologi dan ekologi ajag juga terus dilakukan untuk memperoleh data yang lebih akurat tentang populasi, distribusi, dan perilaku ajag. Data-data ini sangat penting untuk menyusun strategi konservasi yang lebih efektif.

Kerjasama lintas sektor juga menjadi kunci keberhasilan upaya pelestarian ajag. Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan masyarakat lokal perlu bekerja sama untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam upaya pelestarian ajag.

Upaya penangkaran ajag juga menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan populasi ajag di alam liar. Namun, penangkaran ajag memiliki tantangan tersendiri, seperti kesulitan dalam reproduksi dan adaptasi individu hasil penangkaran di alam liar.

Pelestarian ajag tidak hanya penting untuk menjaga keanekaragaman hayati Indonesia, tetapi juga memiliki nilai ekologis yang tinggi. Ajag sebagai predator puncak berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Dengan melindungi ajag, kita juga turut menjaga kelestarian hutan dan satwa liar lainnya.

Ilustrasi - Ajag adalah jenis anjing hutan endemik Indonesia yang kini terancam punah. | Image by shutterstock.com via greeners.co
Ilustrasi - Ajag adalah jenis anjing hutan endemik Indonesia yang kini terancam punah. | Image by shutterstock.com via greeners.co
Tantangan dan Harapan

Ajag, si anjing hutan Sumatra, adalah salah satu karnivora paling menarik dan terancam di Indonesia. Keberadaannya sebagai predator puncak dalam ekosistem hutan hujan tropis Sumatra memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan alam.

Namun, populasi ajag terus menurun drastis akibat berbagai ancaman yang semakin kompleks. 

Habitatnya yang semakin menyusut akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan pemukiman, serta perburuan liar untuk diambil bagian tubuhnya sebagai bahan obat tradisional atau trofi, menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup spesies ini.

Konflik antara manusia dan hewan semakin meruncing ketika serangan ternak menyebabkan kerugian yang signifikan.

Petani yang kehilangan hasil panennya seringkali merasa frustrasi dan marah, sehingga memicu tindakan-tindakan yang dapat membahayakan hewan. Siklus kekerasan ini semakin memperparah situasi dan sulit untuk dihentikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun