Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pemanenan Air Hujan, Solusi Sederhana di Tengah Krisis Air

13 November 2024   09:34 Diperbarui: 13 November 2024   09:36 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, pemanenan air hujan juga dapat memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong di masyarakat, terutama dalam pengelolaan sumber daya air secara bersama-sama.

Bagaimana Sistem Pemanenan Air Hujan Bekerja?

Bayangkan atap rumah kita sebagai langit-langit raksasa yang menampung setiap tetes hujan. Saat hujan turun, air mengalir melalui talang-talang yang terpasang rapi, seperti sungai-sungai kecil yang membawa kehidupan.

Aliran ini kemudian disalurkan menuju tempat penampungan, bisa berupa tangki, kolam, atau bahkan lubang resapan biopori. Di tempat penampungan inilah, air hujan disimpan untuk kemudian digunakan.

Proses selanjutnya adalah seperti menyaring emas dari pasir. Air hujan yang tertampung mengandung berbagai kotoran, mulai dari daun, debu, hingga partikel kecil lainnya.

Untuk mendapatkan air yang bersih dan jernih, diperlukan sistem filtrasi. Filter yang sederhana bisa berupa lapisan pasir atau kerikil, sementara filter yang lebih canggih menggunakan teknologi membran atau ultraviolet.

Setelah disaring, air hujan siap digunakan. Bayangkan Anda  memiliki sumur pribadi yang tak pernah kering, meski musim kemarau tiba. Air dari penampungan dapat disalurkan ke berbagai titik, seperti keran di dapur, kamar mandi, atau bahkan untuk menyiram tanaman di kebun.

Dengan begitu, Anda tidak hanya menghemat penggunaan air bersih dari PDAM, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pemanenan air hujan bukan hanya sekadar mengumpulkan air, tetapi juga sebuah filosofi hidup. Dengan memanen air hujan, kita belajar menghargai setiap tetes air yang jatuh dari langit. Kita belajar untuk hidup berdampingan dengan alam, memanfaatkan sumber daya yang ada secara bijaksana.

Bayangkan jika setiap rumah, sekolah, dan gedung perkantoran memiliki sistem pemanenan air hujan, berapa banyak air bersih yang bisa kita hemat? Berapa banyak lahan hijau yang bisa kita lestarikan?

Mungkin Anda bertanya, "Bagaimana dengan daerah yang jarang hujan?" Jangan khawatir, ada banyak cara untuk memaksimalkan pemanenan air hujan, bahkan di daerah dengan curah hujan yang rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun