Guru, sebagai fasilitator pembelajaran, memiliki peran yang tak kalah penting. Di sekolah, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk mengembangkan minat dan bakat wirausaha siswa.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler, proyek kelompok, atau bahkan dalam pembelajaran mata pelajaran reguler, guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Misalnya, dalam pelajaran matematika, siswa dapat diajak untuk membuat proyek bisnis sederhana yang melibatkan perhitungan untung rugi.
Selain itu, guru juga dapat mengundang pengusaha sukses sebagai narasumber untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada siswa.
Kolaborasi antara orang tua dan guru sangat penting untuk menciptakan sinergi dalam mengembangkan jiwa wirausaha pada anak. Orang tua perlu memberikan dukungan penuh terhadap program-program kewirausahaan yang diselenggarakan oleh sekolah.
Sementara itu, guru perlu melibatkan orang tua dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan minat wirausaha anak, misalnya dengan meminta orang tua untuk memberikan masukan atau menjadi mentor bagi anak-anak.
Kesimpulan
Mengenalkan konsep wirausaha sejak dini merupakan investasi yang sangat berharga bagi masa depan anak. Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang kreatif, mandiri, dan siap menghadapi tantangan di era yang semakin kompetitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H