Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Rem Blong Kembali Menyeramkan: Bagaimana Mencegah Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang?

12 November 2024   05:43 Diperbarui: 12 November 2024   07:46 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin sore, 11 November 2024, menjadi hari kelabu bagi pengguna jalan Tol Cipularang. Sekitar pukul 15.15 WIB, di kilometer 92 arah Jakarta, sebuah tragedi kembali terjadi.

Kecelakaan beruntun melibatkan satu buah truk dan 17 mobil penumpang menewaskan satu orang, melukai empat orang secara serius, dan 24 lainnya mengalami luka ringan.

Penyebab utama kecelakaan ini, seperti yang sering terjadi di ruas tol ini, adalah rem blong pada sebuah truk.

Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi di Tol Cipularang. Sejumlah kecelakaan serupa dengan korban jiwa dan kerugian materi yang besar telah terjadi sebelumnya.

Kejadian berulang ini menimbulkan pertanyaan mendasar, mengapa kecelakaan akibat rem blong terus terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya?

Menganalisis Penyebab Rem Blong

Memperhatikan rem blong di ruas tol Cipularang, kita tak hanya melihat pada kondisi kendaraan semata. Faktor lingkungan juga turut berperan signifikan.

Jalan tol yang didominasi tanjakan dan turunan tajam, terutama di sekitar lokasi kejadian, dapat memperparah kondisi rem blong. Ketika kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi di jalan menurun, gaya gravitasi akan semakin menekan sistem pengereman.

Jika kondisi rem sudah tidak optimal, maka potensi terjadinya rem blong akan semakin besar.

Selain itu, cuaca ekstrem seperti hujan deras juga dapat menjadi pemicu kecelakaan. Jalanan yang basah membuat daya cengkeram ban berkurang, sehingga jarak pengereman menjadi lebih panjang.

Kondisi ini semakin diperparah jika kendaraan membawa muatan berlebih. Muatan yang tidak seimbang dapat menggeser titik berat kendaraan dan membuat kendaraan sulit dikendalikan, terutama saat melakukan pengereman mendadak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun