Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Antisipasi Banjir Bandung Timur: Lebih dari Sekadar Kolam Retensi, Solusi Komprehensif Dibutuhkan!

5 November 2024   06:20 Diperbarui: 5 November 2024   06:50 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Banjir cileuncang di sekitar Jalan Soekarno-Hatta, perepatan hingga pasar induk Gedebage Bandung | Instagram frfmnews

Pendidikan lingkungan sejak dini juga sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat. Namun, perlu diakui bahwa masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat.

Pemerintah memiliki peran penting dalam memfasilitasi partisipasi masyarakat melalui dukungan finansial, pelatihan, dan kebijakan yang inklusif. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah banjir.

Koordinasi antar instansi pemerintah juga sangat penting. Dinas Pekerjaan Umum, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi terkait lainnya harus bekerja sama secara efektif untuk menyusun rencana aksi yang komprehensif. Selain itu, perlu adanya keterlibatan akademisi, pakar hidrologi, dan pihak swasta untuk memberikan masukan dan dukungan dalam mencari solusi yang tepat.

Pendekatan berbasis ekosistem juga dapat menjadi alternatif yang menarik. Dengan mengembalikan fungsi alami sungai dan lingkungan sekitarnya, kita dapat meningkatkan kapasitas tampung air dan mengurangi risiko banjir. Misalnya, dengan membangun taman-taman kota yang dilengkapi dengan sistem resapan air hujan atau membuat biopori di sekitar rumah.

Teknologi juga dapat menjadi solusi yang inovatif. Penggunaan sensor untuk memantau curah hujan dan debit air, serta sistem peringatan dini dapat membantu dalam mengantisipasi banjir dan melakukan evakuasi lebih awal. Selain itu, teknologi informasi dapat digunakan untuk mengelola data dan informasi terkait banjir, sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan.

Evaluasi berkala terhadap efektivitas solusi yang telah diterapkan perlu dilakukan secara rutin. Dengan demikian, kita dapat mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Intinya, masalah banjir Cileuncang merupakan permasalahan kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif dan berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai pihak, menerapkan teknologi, dan melibatkan masyarakat, kita dapat berharap bahwa masalah banjir ini dapat teratasi dengan baik.

Kesimpulan

Masalah banjir Cileuncang menuntut solusi yang holistik. Kolam Retensi Gedebage merupakan langkah awal yang baik, namun perlu dibarengi dengan upaya-upaya lain seperti perbaikan sistem drainase, pengelolaan DAS, dan peningkatan kesadaran masyarakat.

Pendekatan berbasis ekosistem dan pemanfaatan teknologi juga dapat menjadi solusi inovatif. Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen yang tinggi, kita dapat menciptakan Bandung yang lebih tangguh terhadap bencana banjir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun