Keempat, perubahan tata ruang di kawasan Gedebage juga turut berkontribusi pada masalah banjir. Pembangunan infrastruktur yang masif, seperti perumahan, perkantoran, dan pusat perbelanjaan, mengurangi daerah resapan air. Akibatnya, air hujan lebih cepat mengalir ke sungai dan menyebabkan banjir.
Solusi yang Perlu Dilakukan
Untuk mengatasi masalah banjir Cileuncang secara efektif, diperlukan solusi komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. Evaluasi desain dan fungsi Kolam Retensi Gedebage harus dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan apakah ada kekurangan yang perlu diperbaiki.
Mungkin kapasitasnya perlu ditambah, atau sistem kerjanya perlu dioptimalkan agar lebih efisien dalam menampung dan mengalirkan air. Selain itu, perbaikan sistem drainase di seluruh kawasan juga menjadi hal yang krusial. Saluran-saluran air harus dibersihkan secara rutin, kapasitasnya diperbesar, dan konstruksinya diperkuat untuk mencegah terjadinya penyumbatan.
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cileuncang juga perlu ditingkatkan. Reboisasi di daerah hulu dapat membantu mengurangi erosi tanah dan sedimentasi di sungai. Konservasi tanah serta pengaturan tata ruang yang baik juga penting untuk mencegah terjadinya aliran permukaan yang berlebihan.
Perlu adanya peraturan yang tegas terkait pembangunan di daerah aliran sungai, serta pengawasan yang ketat untuk memastikan peraturan tersebut dipatuhi. Perlu adanya peraturan yang sangat spesifik mengenai jenis bangunan yang diperbolehkan di daerah aliran sungai, jarak bangunan dari tepi sungai, serta jenis aktivitas yang dilarang.
Sanksi yang tegas harus diterapkan bagi pelanggar, baik berupa denda maupun pencabutan izin bangunan. Pemerintah daerah perlu meningkatkan kapasitas aparatur dalam pengawasan dan melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan melalui pembentukan kelompok masyarakat peduli lingkungan.
Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi seperti SIG dan kamera pengawas dapat sangat membantu dalam meningkatkan efektivitas pengawasan. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pembangunan di daerah aliran sungai dilakukan secara berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.
Kemudian, peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan juga merupakan bagian tak terpisahkan dari solusi jangka panjang. Program edukasi dan sosialisasi perlu dilakukan secara intensif untuk mengubah perilaku masyarakat, terutama terkait pengelolaan sampah dan pencegahan banjir.
Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat dalam upaya mengatasi masalah banjir. Masyarakat dapat berperan aktif melalui musyawarah desa/kelurahan, gotong royong, dan program adopsi sungai.