Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dilema Pengelolaan Sampah dan Opsi dari Para Calon Pemimpin Daerah

4 November 2024   20:32 Diperbarui: 4 November 2024   22:45 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Pemantauan dan evaluasi: Bagaimana calon pemimpin akan memantau dan mengevaluasi keberhasilan program pengelolaan sampah?

Pemantauan dan evaluasi merupakan kunci keberhasilan dalam mengelola program pengelolaan sampah. Tanpa adanya sistem pemantauan yang efektif, kita tidak akan dapat mengetahui sejauh mana program berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Calon pemimpin daerah perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pemantauan dan evaluasi ini.

Bagaimana calon pemimpin dapat memantau dan mengevaluasi keberhasilan program pengelolaan sampah?

Pertama, memperjelas indikator keberhasilan. Sebelum memulai program, indikator keberhasilan harus ditetapkan dengan jelas. Indikator ini bisa berupa penurunan volume sampah yang masuk ke TPA, peningkatan jumlah sampah yang didaur ulang, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah, atau peningkatan kualitas lingkungan. Dengan adanya indikator yang jelas, maka proses pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan secara lebih terarah.

Kedua, membangun sistem data yang komprehensif. Data adalah jantung dari setiap proses evaluasi. Calon pemimpin perlu membangun sistem data yang komprehensif untuk mengumpulkan data terkait volume sampah, jenis sampah, tingkat partisipasi masyarakat, dan biaya yang dikeluarkan. Data ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti laporan dari bank sampah, TPA, dan lembaga terkait lainnya.

Ketiga, melakukan monitoring secara berkala. Pemantauan harus dilakukan secara berkala, baik secara bulanan, triwulanan, maupun tahunan. Monitoring dapat dilakukan melalui survei, wawancara, atau observasi langsung di lapangan. Hasil monitoring ini kemudian akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja program.

Keempat, melakukan evaluasi secara menyeluruh. Evaluasi tidak hanya terbatas pada aspek kuantitatif, seperti volume sampah yang berkurang, tetapi juga aspek kualitatif, seperti perubahan perilaku masyarakat, peningkatan kualitas lingkungan, dan dampak ekonomi dari program. Evaluasi juga harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta.

Kesimpulan

Pemilihan opsi pengelolaan sampah yang tepat tidaklah mudah dan memerlukan pertimbangan yang komprehensif. Setiap opsi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang terpenting adalah memilih opsi yang paling sesuai dengan kondisi lokal, didukung oleh teknologi yang tepat, dan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun