Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jangan Biarkan Hujan Sia-Sia: Tanam Pohon, Jaga Bumi Melawan Perubahan Iklim

31 Oktober 2024   16:37 Diperbarui: 1 November 2024   07:48 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tetes hujan yang membasahi bumi adalah anugerah. Air yang jatuh dari langit membawa harapan bagi kehidupan, menyuburkan tanah, dan menghidupi segala makhluk. Namun, di tengah perubahan iklim yang semakin nyata, hujan tak hanya sekadar siklus alam biasa. Ia menjadi panggilan bagi kita untuk bertindak, untuk menjaga bumi yang semakin terluka.

Musim hujan adalah waktu yang tepat untuk menanam harapan. Menanam pohon bukanlah sekadar kegiatan menancapkan batang kayu ke dalam tanah. Lebih dari itu, menanam pohon adalah sebuah tindakan nyata untuk melawan perubahan iklim, menjaga kelestarian lingkungan, dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Pohon, dengan akarnya yang mencengkeram tanah dan tajuknya yang menjulang tinggi, memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Akar pohon mampu menyerap air hujan, mencegah erosi tanah, dan menjaga ketersediaan air tanah. Sementara itu, daun-daun pohon menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara dan melepaskan oksigen yang kita butuhkan untuk bernapas. Dengan kata lain, pohon adalah paru-paru bumi yang tak tergantikan.

Mengapa menanam pohon saat musim hujan sangat penting?

Musim hujan adalah anugerah bagi bumi. Hujan yang turun membasahi tanah, mengisi sungai, danau, serta memenuhi akuifer. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, hujan deras dapat menyebabkan banjir dan erosi.

Di sinilah peran pohon menjadi sangat krusial. Akar pohon yang menembus dalam ke tanah berfungsi seperti spons alami yang menyerap air hujan. Air yang tersimpan di dalam tanah kemudian secara perlahan meresap ke dalam akuifer, menjaga ketersediaan air tanah selama musim kemarau.

Selain itu, akar pohon juga mengikat partikel tanah, sehingga mencegah tanah terhanyut oleh aliran air hujan yang deras. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesuburan tanah dan mencegah terjadinya sedimentasi di sungai.

Selain manfaat hidrologis, menanam pohon saat musim hujan juga memiliki dampak positif terhadap iklim mikro. Pohon-pohon yang tumbuh subur akan menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan lembap. Proses transpirasi, yaitu penguapan air dari daun, membantu menurunkan suhu udara sekitar.

Hal ini sangat bermanfaat bagi kita, terutama di daerah perkotaan yang mengalami fenomena pulau panas. Selain itu, pohon juga berperan sebagai peneduh alami, mengurangi intensitas sinar matahari yang mencapai permukaan tanah.

Tidak hanya itu, menanam pohon saat musim hujan juga berkontribusi pada peningkatan keanekaragaman hayati. Pohon-pohon yang tumbuh rapat menciptakan habitat yang ideal bagi berbagai jenis satwa liar, mulai dari serangga kecil hingga mamalia besar.

Hutan yang sehat adalah rumah bagi banyak spesies tumbuhan dan hewan yang saling berinteraksi dan membentuk ekosistem yang seimbang. Keanekaragaman hayati yang tinggi sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam dan memastikan kelangsungan hidup manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun