Hal ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh mereka lebih efektif dalam melawan virus dan bakteri penyebab infeksi.
Kedua, mengurangi risiko alergi. Meskipun terdengar kontradiktif, tumbuh bersama kucing sejak dini justru dapat mengurangi risiko alergi pada anak.
Meskipun terdengar kontradiktif, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tumbuh bersama kucing sejak dini justru dapat mengurangi risiko alergi pada anak.Â
Fenomena ini mungkin terdengar membingungkan, mengingat kucing sering dianggap sebagai salah satu pemicu utama alergi.Â
Namun, para ahli memiliki beberapa teori menarik untuk menjelaskan hal ini.
Salah satu teori yang paling populer adalah "hipotesis kebersihan". Teori ini berpendapat bahwa paparan dini terhadap berbagai jenis mikroorganisme, termasuk bakteri dan virus yang dibawa oleh hewan peliharaan, dapat membantu melatih sistem kekebalan tubuh anak untuk merespons alergen dengan lebih tepat.Â
Dengan kata lain, sistem kekebalan tubuh anak yang terpapar berbagai jenis mikroorganisme sejak dini akan lebih toleran terhadap zat-zat yang biasanya dianggap sebagai alergen.
Teori lain menyoroti peran mikrobioma usus. Mikrobioma usus adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup di dalam usus manusia.Â
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh bersama hewan peliharaan memiliki komposisi mikrobioma usus yang berbeda dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki hewan peliharaan.Â
Perbedaan komposisi mikrobioma ini diyakini dapat mempengaruhi perkembangan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko alergi.
Meskipun tumbuh bersama kucing dapat memberikan manfaat bagi sistem kekebalan tubuh, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang cocok memiliki hewan peliharaan.Â