Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Saatnya Ngopi Tanpa Sedotan! Gerakan Budaya Minum Hijau

23 Oktober 2024   17:47 Diperbarui: 23 Oktober 2024   17:48 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Saatnya ngopi tanpa sedotan | Freepik

Dengan memilih sedotan bambu, Anda telah mengambil langkah kecil namun berarti untuk menjaga kelestarian bumi.

Selain mengurangi sampah plastik, sedotan bambu juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya bagi para pengrajin bambu.

Sedotan Bambu

Alami, biodegradable, dan memberikan sensasi minum yang unik. Sedotan bambu, dengan segala kealamiannya, menawarkan sensasi minum yang unik dan berbeda dari sedotan plastik.

Bayangkan menikmati minuman favorit Anda sambil merasakan sentuhan alam yang autentik. Sedotan bambu tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan pengalaman minum yang lebih bermakna.

Selain itu, penggunaan sedotan bambu juga mendukung petani lokal. Dengan meningkatnya permintaan akan produk-produk ramah lingkungan, petani bambu semakin termotivasi untuk menanam lebih banyak bambu. 

Hal ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, tetapi juga membantu menjaga kelestarian hutan.

Sedotan Kertas

Terbuat dari bahan alami dan mudah terurai. Bayangkan, setiap kali Anda menikmati minuman dingin dengan sedotan kertas, Anda turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Bagaimana Cara Memulai Gerakan Ini?

Pertama, mulai dari diri sendiri. Ajak keluarga dan teman-teman untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun