Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Saatnya Ngopi Tanpa Sedotan! Gerakan Budaya Minum Hijau

23 Oktober 2024   17:47 Diperbarui: 23 Oktober 2024   17:48 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Plankton adalah makanan utama bagi banyak hewan laut, sehingga polusi mikroplastik ini meracuni seluruh rantai makanan laut.

Selain mencemari laut, sedotan plastik juga berkontribusi pada pembentukan pulau-pulau sampah raksasa di lautan. Pulau-pulau sampah ini mengancam keanekaragaman hayati laut dan mengganggu ekosistem laut secara keseluruhan.

Kedua, melestarikan keanekaragaman hayati. Penggunaan sedotan ramah lingkungan membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang masuk ke rantai makanan hewan.

Bayangkan sebuah ekosistem laut yang kaya dan indah. Berbagai jenis makhluk hidup hidup berdampingan dalam keseimbangan yang sempurna. Namun, kehadiran sampah plastik, termasuk sedotan, mengancam keseimbangan ini.

Selain itu, mikroplastik yang berasal dari pemecahan sedotan plastik juga mencemari ekosistem laut. 

Mikroplastik ini terakumulasi dalam tubuh hewan laut dan dapat berpindah dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik lainnya melalui rantai makanan. 

Ketika kita mengonsumsi ikan yang telah terkontaminasi mikroplastik, secara tidak langsung kita juga mengonsumsi plastik.

Kedua, menjaga kesehatan. Beberapa jenis sedotan plastik mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat terpapar ke minuman kita dan berpotensi membahayakan kesehatan.

Bayangkan setiap kali kita menghisap sedotan plastik, kita juga menghirup partikel-partikel mikroplastik yang sangat kecil. 

Partikel-partikel ini dapat masuk ke dalam tubuh kita melalui saluran pencernaan dan pernapasan, serta berpotensi terakumulasi dalam organ-organ tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap mikroplastik dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun