Regulasi. Peraturan dan persyaratan ekspor yang berbeda-beda di setiap negara dapat menyulitkan UMKM. Setiap negara memiliki standar kualitas, keamanan, dan kesehatan yang berbeda-beda. UMKM harus memahami dan memenuhi semua persyaratan ini agar produknya dapat diterima di pasar internasional. Proses ini seringkali membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar.
Selain itu, UMKM juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan regulasi yang terus terjadi. Persyaratan ekspor dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga UMKM perlu terus memperbarui informasi dan menyesuaikan produknya.
Keterbatasan Sumber Daya. Banyak UMKM yang masih kekurangan sumber daya manusia, teknologi, dan modal untuk go global. Kurangnya tenaga kerja yang terampil di bidang ekspor, seperti marketing internasional dan logistik, seringkali menjadi kendala utama. Selain itu, UMKM juga kesulitan untuk merekrut dan mempertahankan karyawan dengan keahlian khusus ini.
Banyak UMKM yang memiliki anggaran terbatas untuk membayar gaji yang kompetitif bagi tenaga kerja terampil. Akibatnya, mereka kesulitan menarik dan mempertahankan talenta yang dibutuhkan.
Strategi untuk UMKM Go Global
Pengembangan Produk. UMKM perlu terus berinovasi dan mengembangkan produk yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan permintaan pasar global.
Namun, banyak UMKM yang kesulitan untuk melakukan riset pasar yang mendalam dan mengembangkan produk baru karena keterbatasan sumber daya.
Selain itu, mereka juga menghadapi tantangan dalam hal pendanaan untuk pengembangan produk.
Pemasaran Digital. Manfaatkan platform digital seperti e-commerce, media sosial, dan search engine optimization (SEO) untuk menjangkau konsumen di seluruh dunia.
Namun, banyak UMKM yang kesulitan dalam mengelola berbagai platform digital secara efektif. Kurangnya pengetahuan dan sumber daya yang memadai seringkali menjadi kendala utama.
Selain itu, persaingan di dunia digital semakin ketat, sehingga UMKM perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk beriklan.