Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Optimalisasi Peran Bimbingan Konseling di Tengah Menurunnya Etika Siswa

22 Oktober 2024   10:28 Diperbarui: 22 Oktober 2024   10:30 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, dengan penyuluhan dan edukasi, BK dapat menyelenggarakan program-program penyuluhan dan edukasi yang berkaitan dengan etika, moral, dan nilai-nilai kehidupan. Kegiatan ini dapat berupa ceramah, diskusi kelompok, atau workshop yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua.

Kelima, dengan konseling Individual dan kelompok. Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam beradaptasi atau memiliki masalah emosional, BK dapat memberikan konseling individual. Konseling kelompok juga dapat dilakukan untuk membahas isu-isu umum yang dihadapi siswa, seperti kesulitan belajar, masalah pergaulan, atau konflik dengan teman sebaya.

Keenam, dengan kolaborasi dengan guru dan orang tua. BK perlu menjalin kerja sama yang erat dengan guru dan orang tua siswa. Melalui komunikasi yang terbuka dan saling mendukung, mereka dapat merumuskan strategi yang efektif untuk mengatasi masalah perilaku siswa.

Ketujuh, pembentukan lingkungan sekolah yang kondusif. BK dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi tumbuh kembang siswa. Ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengadakan kegiatan-kegiatan positif, memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi, dan menciptakan suasana yang hangat dan suportif.

Strategi Optimalisasi Peran BK

Untuk mengoptimalkan peran BK dalam mengatasi penurunan etika siswa, beberapa strategi dapat diterapkan:

1. Peningkatan Kompetensi

BK perlu terus meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan dan pengembangan profesional. Mereka perlu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang psikologi perkembangan, konseling, dan pendidikan.

Dengan bekal tersebut, BK dapat lebih efektif dalam mengidentifikasi dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi siswa, seperti masalah belajar, masalah sosial, atau masalah emosional.

2. Aksesibilitas

BK harus mudah diakses oleh siswa, guru, dan orang tua. Jam kerja yang fleksibel dan ruang konseling yang nyaman akan mendorong siswa untuk datang meminta bantuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun