Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Yuk, Budidaya Bawang Daun di Pekarangan Rumah, Mudah dan Menguntungkan

22 Oktober 2024   08:30 Diperbarui: 23 Oktober 2024   12:00 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman bawang daun tumbuh subur di pekarangan rumah | Dokumentasi Pribadi

Siapa bilang harus repot ke pasar untuk mendapatkan bawang daun segar setiap hari? Dengan sedikit lahan dan perawatan yang tepat, Anda bisa memanen bawang daun sendiri langsung dari pekarangan rumah.

Budidaya bawang daun tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menguntungkan. Bayangkan, Anda bisa menikmati cita rasa masakan yang lebih nikmat dengan bawang daun segar setiap saat, sekaligus mengurangi pengeluaran belanja bulanan.

Mengapa Harus Menanam Bawang Daun Sendiri?

Pertama, segar dan berkualitas. Bawang daun hasil tanam sendiri dijamin lebih segar dan memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan yang dijual di pasaran.

Bayangkan saja, Anda bisa memetik langsung daun bawang yang sudah siap dipanen dan langsung mengolahnya menjadi hidangan lezat. Tidak perlu khawatir akan adanya zat pengawet atau proses pasca panen yang panjang yang dapat mengurangi kesegaran dan kandungan nutrisinya.

Bawang daun yang baru dipetik memiliki aroma yang lebih harum dan rasa yang lebih tajam. Kandungan vitamin dan mineral pada bawang daun segar lebih terjaga dibandingkan yang sudah lama disimpan.

Lebih dar itu, dengan menanam sendiri, Anda bisa mengontrol penggunaan pestisida dan memilih metode pengendalian hama yang lebih alami. Anda bisa memastikan kebersihan tanaman bawang daun Anda sendiri, sehingga terhindar dari kontaminasi bakteri atau zat berbahaya lainnya.

Kedua, Hemat. Dengan menanam sendiri, Anda bisa menghemat pengeluaran untuk membeli bawang daun.

Bayangkan, Anda tak perlu lagi bolak-balik ke pasar atau supermarket hanya untuk membeli seikat kecil daun bawang. Dengan menanam sendiri, Anda bisa memanennya sesuai kebutuhan, sehingga tidak ada daun bawang yang terbuang sia-sia.

Melainkan, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya untuk membeli bibit atau potongan batang bawang daun, pot, dan media tanam. Setelah itu, Anda bisa terus memanen tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan.

Dengan perawatan yang tepat, tanaman bawang daun Anda akan terus menghasilkan daun baru sehingga Anda bisa memanennya secara berkala. Terlebih, kenaikan harga bawang daun di pasaran tidak akan mempengaruhi Anda yang menanam sendiri.

Ketiga, mudah dirawat. Bawang daun termasuk tanaman yang mudah dirawat dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Bahkan bagi pemula sekalipun, menanam bawang daun bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Dengan sedikit perhatian, Anda bisa menikmati hasil panen yang memuaskan.

Bawang daun dapat tumbuh baik di berbagai jenis tanah dan kondisi cuaca, baik di daerah tropis maupun subtropis. Bawang daun juga tidak membutuhkan banyak air, alhasil bawang daun tidak membutuhkan penyiraman terlalu sering, sehingga Anda tidak perlu khawatir tanaman akan kekeringan.

Harus diketahui juga, bahwa bawang daun relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit, namun tetap perlu dilakukan perawatan rutin untuk mencegah masalah yang tidak diinginkan.

Keempat, menyenangkan. Proses menanam dan merawat tanaman bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat untuk menghilangkan stres.

Menyaksikan pertumbuhan tanaman dari biji kecil hingga menjadi tanaman yang sehat dan berbuah, memberikan kepuasan tersendiri. Selain itu, berkebun juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Berkebun melibatkan aktivitas fisik yang ringan, seperti menyiram, mencabut gulma, atau memindahkan pot tanaman. Aktivitas ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Berada di tengah-tengah tanaman dan menghirup udara segar dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Ini bukanlah sekadar perasaan, tetapi didukung oleh penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa berinteraksi dengan alam memiliki dampak positif pada kesehatan mental kita.

Kemudian, Anda bisa mengekspresikan kreativitas Anda dengan mendesain taman mini atau menata tanaman dalam berbagai bentuk yang menarik. Berkebun tidak hanya tentang menanam dan merawat tanaman, tetapi juga tentang menciptakan keindahan visual yang dapat meningkatkan estetika lingkungan sekitar.

Berkebun bisa menjadi waktu berkualitas untuk bersantai dan menenangkan pikiran setelah seharian beraktivitas. Intinya, melihat hasil dari usaha Anda, yaitu tanaman yang tumbuh subur dan berbuah, memberikan rasa pencapaian yang tinggi.

Kelima, ramah lingkungan. Dengan bercocok tanam, Anda turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Berkebun bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga sebuah tindakan nyata untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar.

Menanam tanaman di sekitar rumah dapat membantu mengurangi penggunaan energi untuk pendinginan karena tanaman memberikan efek sejuk alami. Ini adalah cara yang sederhana namun efektif untuk mengurangi jejak karbon kita dan menghemat tagihan listrik.

Selain itu, kehadiran tanaman di sekitar rumah juga dapat meningkatkan kualitas udara, menciptakan suasana yang lebih tenang, dan memberikan manfaat estetika yang tinggi. Memiliki tanaman di sekitar kita tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga membawa dampak positif bagi kesehatan fisik dan mental kita.

Langkah-Langkah Budidaya Bawang Daun

Persiapan Media Tanam:

Pilih pot atau wadah yang cukup besar dengan lubang drainase yang baik. Siapkan media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan yang sesuai.

Penyemaian:

- Anda bisa memulai dengan menanam biji bawang daun atau menggunakan potongan batang bawang daun yang masih segar.

- Buat lubang tanam sedalam 1-2 cm dan tanam biji atau potongan batang bawang daun. Siram secara teratur agar media tanam tetap lembap.

Perawatan:

- Penyiraman: Siram tanaman secara teratur, terutama pada saat musim kemarau.

- Pencahayaan: Letakkan tanaman di tempat yang terkena sinar matahari langsung minimal 6 jam sehari.

- Pemupukan: Berikan pupuk organik secara berkala untuk menyuburkan tanaman.

- Pengendalian Hama dan Penyakit: Lakukan pemeriksaan secara rutin untuk mencegah serangan hama dan penyakit.

Panen:

Bawang daun siap dipanen setelah mencapai tinggi sekitar 20-30 cm.

Potong bagian daun yang sudah tua dan biarkan bagian bawahnya untuk tumbuh kembali.

Selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun