a. Evaluasi terhadap Implementasi: Pemerintah yang baru kemungkinan besar akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap implementasi Kurikulum Merdeka. Hasil evaluasi ini akan menjadi dasar dalam mengambil keputusan terkait keberlanjutan atau revisi kurikulum.
b. Visi dan Misi Menteri Baru: Visi dan misi yang dibawa oleh menteri pendidikan yang baru akan sangat menentukan arah kebijakan pendidikan ke depan. Jika menteri yang baru memiliki visi yang sejalan dengan Kurikulum Merdeka, maka kemungkinan besar kurikulum ini akan terus dikembangkan. Sebaliknya, jika menteri yang baru memiliki visi yang berbeda, maka Kurikulum Merdeka bisa saja mengalami perubahan yang signifikan.
c. Tekanan dari Berbagai Pihak: Selain pemerintah, berbagai pihak seperti guru, orang tua, dan masyarakat umum juga memiliki kepentingan terhadap arah pengembangan kurikulum. Tekanan dari berbagai pihak ini dapat mempengaruhi keputusan pemerintah terkait Kurikulum Merdeka.
Nasib Kurikulum Merdeka masih belum pasti. Namun, yang jelas adalah bahwa perubahan dalam dunia pendidikan adalah hal yang wajar dan perlu dihadapi dengan sikap terbuka dan positif. Kita semua berharap bahwa perubahan yang terjadi akan membawa dampak positif bagi kualitas pendidikan di Indonesia.
Teknologi dalam Pendidikan: Seberapa besar peran teknologi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran? Apakah akan ada investasi yang lebih besar dalam pengembangan infrastruktur teknologi di sekolah-sekolah?
Dengan pertanyaan mengenai peran teknologi dalam pendidikan semakin relevan seiring dengan perkembangan zaman. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, banyak yang berharap teknologi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, seberapa besar peran teknologi ini sebenarnya?
Teknologi menawarkan berbagai potensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, di antaranya:
a. Akses Informasi yang Lebih Luas: Teknologi memungkinkan siswa mengakses informasi dari berbagai sumber secara mudah dan cepat. Hal ini dapat memperkaya pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran.
b. Pembelajaran yang Lebih Interaktif: Teknologi dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif, seperti melalui simulasi, game edukasi, atau video pembelajaran.
c. Personalisasi Pembelajaran: Teknologi memungkinkan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa.
d. Kolaborasi: Teknologi memfasilitasi kolaborasi antara siswa, guru, dan orang tua, baik secara daring maupun luring.