Di sebuah sudut desa yang asri di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terdapat sebuah rumah sederhana yang menjadi saksi bisu perjuangan sebuah keluarga. Sukanda dan Eli, pasangan suami istri paruh baya, telah mengukir kisah inspiratif melalui usaha opak singkong yang mereka tekuni dengan sepenuh hati.
Belasan tahun lamanya, pasangan ini telah berjibaku dengan adonan singkong, minyak panas, dan api unggun demi menghidupi lima buah hati mereka. Dengan tangan-tangan yang terampil, mereka mengubah singkong yang sederhana menjadi camilan renyah dan lezat yang menjadi favorit banyak orang.
Setiap hari, sebelum mentari menampakkan sinarnya, Sukanda dan Eli sudah sibuk menyiapkan bahan-bahan. Singkong pilihan yang berkualitas tinggi dibersihkan, diparut, lalu dibentuk menjadi lembaran tipis. Setelah itu, dijemur kering. Setelah kering lembaran-lembaran singkong tersebut digoreng hingga berwarna keemasan dan mengeluarkan aroma yang menggoda.
"Awalnya, kami hanya membuat opak untuk konsumsi sendiri," ungkap Sukanda sambil tersenyum. "Namun, karena banyak tetangga yang menyukai rasa opak buatan kami, kami mulai menjualnya secara kecil-kecilan."ujarnya lagi, Ahad, (20/10/2024) saat ditemui di rumahnya.
Seiring berjalannya waktu, usaha opak singkong milik keluarga Sukanda dan Eli semakin berkembang. Dari awalnya hanya dijual di sekitar lingkungan rumah, kini opak buatan mereka telah merambah pasar yang lebih luas. Tidak hanya di Cicalengka, opak singkong buatan mereka juga telah dinikmati oleh masyarakat di berbagai daerah di Jawa Barat.
"Kami sangat bersyukur dengan usaha ini," ujar Eli. "Selain bisa memenuhi kebutuhan keluarga, kami juga bisa membantu perekonomian desa. Banyak ibu rumah tangga yang ikut bekerja sama dengan kami untuk membuat opak." jelasnya.
Di balik kesuksesan usaha opak singkong ini, terdapat perjuangan yang tidak mudah. Sukanda dan Eli harus rela bekerja keras dari pagi hingga malam hari. Mereka juga harus menghadapi berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga bahan baku dan persaingan bisnis. Namun, dengan semangat yang tinggi dan dukungan keluarga, mereka berhasil mengatasi semua rintangan tersebut.
Kisah keluarga Sukanda dan Eli menjadi inspirasi bagi banyak orang. Mereka membuktikan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah, kita bisa meraih kesuksesan. Usaha opak singkong mereka tidak hanya menjadi sumber penghasilan keluarga, tetapi juga menjadi warisan budaya yang perlu dilestarikan.
5 Pesan Moral dari Kisah Usaha Opak Singkong
1. Ketekunan adalah Kunci Sukses
Kisah ini mengajarkan kita bahwa kesuksesan tidak datang instan. Suami istri tersebut menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan kerja keras, kita dapat mengatasi segala tantangan dan mencapai tujuan. Mereka tidak menyerah saat menghadapi kesulitan ekonomi, melainkan terus berusaha mencari solusi dan mengembangkan usahanya.
2. Kreativitas dalam Mencari Solusi
Ketika dihadapkan pada masalah keuangan, mereka tidak hanya berdiam diri, tetapi juga berpikir kreatif untuk mencari solusi. Dengan memanfaatkan keahlian yang dimiliki dan sumber daya yang ada, mereka berhasil memulai usaha opak singkong. Ini mengajarkan kita pentingnya berpikir out of the box dalam menghadapi masalah.
3. Pentingnya Kerja Sama dalam Keluarga
Usaha opak singkong ini berhasil berjalan karena adanya kerja sama yang baik antara suami dan istri. Mereka saling mendukung dan bahu-membahu untuk mencapai tujuan bersama. Kisah ini menunjukkan pentingnya peran keluarga dalam mendukung usaha dan meraih kesuksesan.
4. Tidak Ada Usaha yang Sia-sia
Awalnya, usaha opak singkong dimulai dari skala kecil. Namun, dengan kesabaran dan ketekunan, usaha mereka terus berkembang. Ini mengajarkan kita bahwa setiap usaha, sekecil apapun, memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.
5. Manfaatkan Potensi Lokal
Bahan baku utama opak singkong adalah singkong, yang merupakan komoditas lokal. Dengan memanfaatkan potensi lokal, mereka tidak hanya berkontribusi pada perekonomian daerah, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada produk impor. Kisah ini menginspirasi kita untuk lebih menghargai dan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H