Usahawan muda sering kali fokus pada pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Dengan memberdayakan UMKM, pengusaha muda turut serta dalam membangun ekonomi lokal yang kuat.
Mereka menciptakan lapangan kerja di daerah asal, meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
Tantangan yang Dihadapi dan Solusi
Meskipun memiliki potensi yang besar, pengusaha muda juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti:
Pertama, akses modal. Sulitnya mendapatkan akses ke modal menjadi salah satu kendala utama bagi pengusaha muda.
Modal merupakan darah segar bagi setiap bisnis. Dengan modal yang cukup, pengusaha muda dapat mengembangkan produk atau jasa mereka, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan kapasitas produksi.
Kedua, kurangnya mentor. Kurangnya mentor yang berpengalaman dapat menghambat pertumbuhan bisnis. Seorang mentor yang baik adalah seperti seorang pemandu yang berpengalaman.
Mereka dapat memberikan bimbingan, nasihat, dan dukungan yang sangat berharga bagi pengusaha muda, terutama dalam menghadapi tantangan dan mengambil keputusan bisnis yang strategis.
Ketiga, brokrasi. Birokrasi yang rumit seringkali menjadi penghambat dalam memulai dan mengembangkan bisnis.
Prosedur perizinan yang berbelit-belit dan memakan waktu lama membuat pengusaha muda merasa frustrasi.
Mereka harus melewati berbagai tahap birokrasi yang tidak efisien, sehingga menghambat waktu dan energi yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan bisnis.