Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menerima yang Tidak Bisa Diubah, Penerapan Stoikisme dalam Menghadapi Kegagalan

14 Oktober 2024   05:41 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:20 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Stoikisme | Image by Pixabay via KOMPAS.com

Contoh Penerapan Stoikisme dalam Kehidupan Sehari-hari

Kehilangan pekerjaan. Alih-alih menyalahkan orang lain atau merasa putus asa, seorang Stoikus akan menerima kenyataan bahwa pekerjaan tersebut bukan lagi bagian dari hidupnya. Mereka akan fokus pada mencari pekerjaan baru, mengembangkan keterampilan, dan menjaga kesehatan mental.

Kehilangan pekerjaan adalah pengalaman yang menyakitkan bagi banyak orang. Namun, seorang Stoikus akan melihat situasi ini sebagai sebuah peluang untuk tumbuh dan berkembang. Alih-alih terjebak dalam lingkaran emosi negatif seperti marah, kecewa, atau putus asa, seorang Stoikus akan dengan sadar memilih untuk fokus pada hal-hal yang berada dalam kendalinya.

Langkah pertama yang penting adalah menerima kenyataan bahwa pekerjaan tersebut telah hilang. Ini bukan berarti menyerah atau pasrah, melainkan mengakui bahwa situasi telah berubah dan kita tidak dapat mengubahnya. Setelah menerima kenyataan, seorang Stoikus akan berusaha untuk mengelola emosi yang muncul. 

Mereka akan mengakui perasaan-perasaan negatif yang muncul, namun tidak terjebak di dalamnya. Dengan latihan, mereka dapat belajar untuk melepaskan emosi-emosi negatif dan menggantinya dengan pikiran yang lebih positif.

Kehilangan pekerjaan dapat menjadi sebuah titik balik dalam hidup. Seorang Stoikus akan melihat situasi ini sebagai sebuah kesempatan untuk mengevaluasi kembali tujuan hidup mereka dan membuat perubahan yang diperlukan. Mereka akan bertanya pada diri sendiri: "Apa yang sebenarnya ingin saya lakukan dalam hidup?" dan "Apa yang dapat saya pelajari dari pengalaman ini?". 

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, mereka dapat menemukan arah baru dalam hidup dan mencapai kepuasan yang lebih besar.

Kehilangan pekerjaan adalah sebuah tantangan, namun dengan menerapkan prinsip-prinsip Stoikisme, kita dapat mengubahnya menjadi sebuah peluang untuk tumbuh dan berkembang. Dengan menerima kenyataan, fokus pada hal yang dapat dikendalikan, dan mencari makna dalam situasi yang sulit, kita dapat menemukan kekuatan dalam diri kita untuk menghadapi masa depan dengan optimisme.

Kegagalan dalam hubungan. Ketika hubungan berakhir, seorang Stoikus akan menerima bahwa hubungan tersebut tidak ditakdirkan untuk bertahan. Mereka akan fokus pada penyembuhan diri, membangun hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri, dan mempersiapkan diri untuk hubungan di masa depan.

Kegagalan dalam hubungan adalah pengalaman yang menyakitkan bagi siapa pun. Namun, seorang Stoikus akan melihat situasi ini sebagai sebuah peluang untuk introspeksi dan pertumbuhan. Alih-alih menyalahkan diri sendiri atau pasangan, mereka akan menerima kenyataan bahwa hubungan tersebut telah berakhir dan fokus pada langkah-langkah konstruktif untuk memulihkan diri.

Langkah pertama yang penting adalah menerima kenyataan bahwa hubungan tersebut telah berakhir. Ini bukan berarti menyerah pada rasa sakit, tetapi mengakui bahwa situasi telah berubah dan kita tidak dapat mengubahnya. Seorang Stoikus akan memberikan ruang bagi dirinya untuk merasakan emosi yang muncul, seperti kesedihan, marah, atau kecewa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun