Mereka percaya bahwa dengan menggabungkan metode pembelajaran tradisional dengan teknologi digital, mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa di era modern.
Generasi Z tidak membuang begitu saja metode pembelajaran tradisional. Mereka percaya bahwa kedua pendekatan, yaitu pembelajaran tradisional dan teknologi digital, memiliki kelebihan masing-masing.Â
Dengan menggabungkan keduanya, mereka berharap dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih lengkap dan memenuhi kebutuhan siswa di era modern.
3. Keinginan untuk Berkontribusi pada Masyarakat
Generasi Z memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar dan isu-isu sosial.
Bahwa salah satu karakteristik khas generasi Z, yaitu kepedulian terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga peduli terhadap permasalahan yang terjadi di sekitar mereka, seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan kemiskinan.
Mereka ingin menjadi bagian dari solusi, bukan hanya sekadar penonton.
Generasi Z tidak puas hanya dengan menjadi penonton dalam perubahan sosial. Mereka ingin menjadi bagian dari solusi dan berkontribusi secara aktif dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Mereka memiliki semangat untuk menciptakan perubahan positif di dunia.
Dengan menjadi guru, mereka merasa dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Profesi guru dianggap sebagai salah satu cara yang efektif untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat. Dengan menjadi guru, generasi Z dapat membentuk karakter siswa, menanamkan nilai-nilai positif, dan mempersiapkan mereka untuk menjadi generasi penerus yang lebih baik.
Mereka dapat membentuk karakter siswa, menanamkan nilai-nilai kewarganegaraan yang baik, dan mendorong mereka untuk menjadi generasi penerus yang lebih baik.