Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kisah Pemuda Desa di Kabupaten Bandung, Membuka Lahan Kering dengan Budidaya Kangkung

7 Oktober 2024   17:00 Diperbarui: 7 Oktober 2024   17:03 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman kangkung hasil budidaya Yayan di Kampung Cicadas Desa Narawita, Cicalengka Kab. Bandung, Ahad (6/10/2024). | Dok. Pribadi

Di sebuah kampung bernama Cicadas, Desa Narawita, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, hiduplah seorang pemuda bernama Yayan. Usianya 31 tahun, semangatnya membara untuk mengubah nasib desanya.

Di tengah keterbatasan lahan subur dan sumber air, Yayan menemukan sebuah peluang emas yakni membudidayakan kangkung di lahan kering.

Tantangan dan Inovasi

Kampung Cicadas, seperti banyak desa lainnya di Indonesia, memiliki lahan yang didominasi oleh tanah kering. Sumber air pun terbatas, terutama saat musim kemarau.

Namun, Yayan tidak menyerah. Ia mengamati dengan seksama kondisi lahannya. Dengan tekad yang kuat, ia mulai melakukan berbagai eksperimen.

Yayan mencoba berbagai teknik untuk mengoptimalkan penggunaan air. Ia membuat sistem pengairan sederhana menggunakan pipa bekas dan bak penampungan air yang disalurkan dari mata air alami.

Selain itu, ia juga mempelajari teknik penanaman kangkung yang cocok untuk lahan kering. Dengan bantuan internet dan buku-buku pertanian, Yayan berhasil menemukan cara untuk membuat kompos dari limbah organik yang ada di sekitar rumahnya.

Proses Budidaya

Proses budidaya kangkung yang dilakukan Yayan tidaklah mudah. Ia harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari serangan hama hingga perubahan cuaca yang ekstrem.

Namun, dengan kesabaran dan ketelatenan, Yayan berhasil mengatasi semua kendala tersebut.

Setiap hari, Yayan menyempatkan waktu untuk merawat tanaman kangkungnya. Ia membersihkan gulma, memberikan pupuk, dan memastikan tanaman mendapatkan cukup air.

Hasilnya pun tidak mengecewakan. Kangkung yang ditanam Yayan tumbuh subur dan menghasilkan panen yang melimpah.

Dampak Positif

Keberhasilan Yayan membudidayakan kangkung di lahan kering tidak hanya memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.

Banyak warga kampung yang terinspirasi oleh semangat Yayan dan mulai mencoba budidaya kangkung di lahan mereka masing-masing.

Selain itu, hasil panen kangkung Yayan juga berhasil meningkatkan perekonomian keluarga.

Ia menjual kangkung hasil budidayanya ke pasar tradisional dan warung-warung di sekitar kampung.

Pendapatan yang diperolehnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai pendidikan anak-anaknya.

Tanaman kangkung hasil budidaya Yayan di Kampung Cicadas Desa Narawita, Cicalengka Kab. Bandung, Ahad (6/10/2024). | Dok. Pribadi
Tanaman kangkung hasil budidaya Yayan di Kampung Cicadas Desa Narawita, Cicalengka Kab. Bandung, Ahad (6/10/2024). | Dok. Pribadi
Pelajaran yang Dapat Dipetik

Kisah Yayan mengajarkan kita bahwa dengan semangat yang tinggi dan kreativitas, kita dapat mengatasi berbagai kendala dan meraih kesuksesan.

Meskipun lahan yang dimiliki terbatas dan kondisi lingkungan kurang mendukung, kita tetap bisa berbuat banyak untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan masyarakat.

Yayan adalah contoh nyata seorang pemuda yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.

Kisahnya menginspirasi kita untuk terus belajar dan berinovasi dalam mengembangkan potensi diri dan sumber daya alam yang ada di sekitar kita.

Semoga kisah Yayan dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun