Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Kohabitasi di Kalangan Kaum Muda: Antara Perubahan Sosial dan Tantangan Budaya

6 Oktober 2024   18:07 Diperbarui: 6 Oktober 2024   18:11 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Kohabitasi | Kompas.id/Supriyanto

Perempuan Karir

Meningkatnya jumlah perempuan yang berkarir membuat banyak pasangan memilih untuk menunda pernikahan demi mengejar karir.

Perubahan peran perempuan dalam masyarakat, terutama dalam dunia kerja, telah membawa dampak yang signifikan terhadap institusi pernikahan. Meningkatnya jumlah perempuan yang berkarir telah mengubah dinamika hubungan dan mendorong banyak pasangan untuk menunda pernikahan.

Perempuan karir telah mengubah lanskap pernikahan modern. Dengan semakin banyaknya perempuan yang berkarir, keputusan untuk menikah menjadi lebih kompleks dan melibatkan pertimbangan yang lebih matang. 

Meskipun penundaan pernikahan memiliki beberapa dampak, namun hal ini juga membuka peluang bagi pasangan untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan setara.

Dampak Kohabitasi

Kohabitasi memiliki dampak yang kompleks dan beragam, baik positif maupun negatif. Beberapa dampak yang sering dibahas antara lain:

Dampak Positif:

Penguatan Hubungan: Kohabitasi dapat menjadi ajang untuk lebih mengenal pasangan sebelum memutuskan untuk menikah.

Kohabitasi, atau hidup bersama sebelum menikah, seringkali dipandang sebagai tahap persiapan sebelum memasuki jenjang pernikahan. Bagi banyak pasangan, masa kohabitasi menjadi periode yang krusial untuk lebih mengenal satu sama lain dan menguji kompatibilitas dalam jangka panjang.

Kohabitasi dapat menjadi langkah yang positif dalam membangun hubungan yang lebih kuat dan sehat. Namun, keputusan untuk hidup bersama harus diambil dengan pertimbangan yang matang dan komunikasi yang terbuka antara kedua belah pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun