Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolahku Warna-Warni, Tanpa Bayang-Bayang Kekerasan

3 Oktober 2024   22:20 Diperbarui: 3 Oktober 2024   23:13 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah adalah rumah kedua bagi kami, siswa-siswi. Dinding-dindingnya bukan hanya terbuat dari batu bata, tetapi juga dari tawa riang, semangat belajar, dan mimpi-mimpi besar.

Di sinilah kami tumbuh, belajar, dan membentuk jati diri. Namun, bayangkan jika sekolah menjadi tempat yang menakutkan, dipenuhi oleh ketakutan dan kekerasan.

Tentu saja, itu bukan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan kami.

Sekolahku berbeda. Sekolahku adalah sebuah taman bermain yang penuh warna, di mana setiap anak merasa aman dan nyaman untuk mengeksplorasi potensi dirinya.

Di sini, tidak ada tempat untuk perundungan, kekerasan fisik maupun verbal. Kami saling menghormati, menghargai perbedaan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Setiap hari, kami disambut oleh senyum hangat para guru. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga sahabat yang selalu siap mendengarkan dan memberikan dukungan.

Kami belajar bukan hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman langsung, diskusi kelompok, dan kegiatan ekstrakurikuler yang beragam.

Di sekolahku, kami diajarkan untuk menjadi pribadi yang baik, jujur, dan bertanggung jawab.

Kami diajarkan untuk menghargai keberagaman, baik itu perbedaan suku, agama, ras, maupun latar belakang sosial ekonomi.

Kami juga diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan dan sesama.

Kami sering mengadakan kegiatan-kegiatan positif, seperti lomba-lomba, pentas seni, dan bakti sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun