Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Ekonomi Kreatif Berbasis Batik: Solusi untuk Pelestarian dan Pemberdayaan

1 Oktober 2024   15:37 Diperbarui: 1 Oktober 2024   16:00 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan pelatihan yang tepat, perajin batik dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan berkontribusi pada pelestarian budaya Indonesia.

Akses Teknologi. Memberikan akses terhadap teknologi produksi modern untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Memberikan akses terhadap teknologi produksi modern kepada perajin batik adalah langkah penting untuk meningkatkan daya saing industri batik Indonesia.

Dengan teknologi, perajin dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas, lebih inovatif, dan lebih mampu bersaing di pasar global.

Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi harus digunakan secara bijaksana untuk melengkapi, bukan menggantikan, keterampilan dan kreativitas perajin.

Pembentukan Koperasi. Membentuk koperasi untuk memperkuat posisi tawar perajin dalam pasar.

Jadi, pembentukan koperasi adalah langkah strategis untuk memperkuat posisi perajin batik dalam persaingan pasar yang semakin ketat.

Pengembangan Desain dan Inovasi

Kolaborasi dengan Desainer Muda. Memfasilitasi kolaborasi antara perajin dengan desainer muda untuk menciptakan produk batik yang lebih modern dan sesuai dengan tren pasar.

Pengembangan Motif Baru. Mendorong perajin untuk menciptakan motif-motif batik baru yang relevan dengan zaman tanpa meninggalkan akar budaya.

Artinya, kita ingin para perajin batik untuk membuat desain-desain batik baru yang menarik dan sesuai dengan tren zaman sekarang, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam batik itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun