Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gen Z di Tempat Kerja, Pemikir Krisis atau Pemikir Kritis?

30 September 2024   22:36 Diperbarui: 1 Oktober 2024   08:48 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi Z.(Freepik/ tirachardz)

Akibatnya, mereka seringkali kesulitan untuk fokus pada satu tugas dalam jangka waktu yang lama, yang dapat menghambat produktivitas dan kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

Kurangnya pengalaman kerja. Banyak generasi Z yang masih baru memasuki dunia kerja dan belum memiliki pengalaman yang cukup.

Generasi Z, sebagai generasi yang baru saja memasuki dunia kerja, seringkali menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan ekspektasi perusahaan.

Kurangnya pengalaman praktis membuat mereka perlu belajar banyak hal mulai dari etika kerja, kolaborasi dalam tim, hingga mengelola waktu dengan efektif.

Membina Pemikir Kritis dari Generasi Z

Untuk memaksimalkan potensi generasi Z sebagai pemikir kritis, perusahaan dan institusi pendidikan perlu menciptakan lingkungan yang mendukung, antara lain:

Memberikan peluang untuk belajar dan berkembang. Sediakan program pelatihan dan pengembangan yang relevan dengan kebutuhan generasi Z.

Generasi Z memiliki hasrat yang kuat untuk terus belajar dan berkembang. Mereka mencari pekerjaan yang tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga peluang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

Dengan menyediakan program pelatihan dan pengembangan yang relevan, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan generasi muda ini dan sekaligus mempertahankan talenta terbaik mereka.

Fostering a culture of innovation. Dorong karyawan untuk berpikir kreatif dan mencari solusi baru.

Membudayakan inovasi berarti menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun