Setiap kali kita berhasil menolak permintaan, rasa percaya diri kita akan meningkat. Kita akan merasa lebih kuat dan mampu mengendalikan hidup kita sendiri.
Ketiga, memperkuat hubungan. Dengan jujur mengatakan "tidak", kita membangun hubungan yang lebih sehat dan saling menghormati.
Ketika kita jujur tentang kemampuan dan keterbatasan kita, kita menunjukkan bahwa kita menghargai hubungan tersebut dan tidak ingin memberikan harapan palsu. Kejujuran ini akan membangun kepercayaan antara kita dan orang lain.
Dengan mengatakan "tidak", kita menunjukkan bahwa kita menghargai batas-batas diri sendiri dan orang lain. Ini adalah bentuk penghormatan yang akan membuat orang lain lebih menghargai kita.
Jika kita terus-menerus mengiyakan permintaan orang lain, kita mungkin akan merasa kesal dan marah dalam jangka panjang.Â
Dengan jujur mengatakan "tidak", kita mencegah timbulnya perasaan resentmen yang dapat merusak hubungan.
Terkadang, mengatakan "tidak" pada suatu permintaan tidak berarti kita menolak sepenuhnya. Kita bisa membuka ruang untuk negosiasi dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
Keempat, mencapai tujuan. Dengan fokus pada prioritas kita sendiri, kita dapat lebih mudah mencapai tujuan hidup.
Ketika kita memiliki fokus yang jelas pada tujuan kita, kita akan lebih mudah menentukan langkah-langkah yang perlu diambil. Kita tidak akan terombang-ambing oleh berbagai hal yang tidak relevan.
Dengan memprioritaskan, kita akan mengalokasikan waktu dan energi kita untuk hal-hal yang paling penting. Ini berarti kita akan lebih produktif dan efisien dalam mencapai tujuan kita.
Ketika kita jelas tentang prioritas kita, kita akan lebih termotivasi untuk segera bertindak. Kita akan mengurangi kebiasaan menunda-nunda karena kita memahami pentingnya setiap langkah yang kita ambil.