Sistem agroforestri menciptakan habitat yang beragam bagi berbagai jenis serangga, burung, dan hewan kecil lainnya. Kehadiran satwa liar ini berperan penting dalam proses penyerbukan tanaman dan pengendalian hama secara alami.
Sistem agroforestri, dengan kombinasi berbagai jenis tanaman, menciptakan habitat yang beragam dan kompleks. Keberagaman habitat ini menarik berbagai jenis makhluk hidup, mulai dari serangga kecil hingga burung dan mamalia kecil.
Keanekaragaman hayati dalam sistem agroforestri merupakan aset yang sangat berharga. Dengan menjaga dan meningkatkan keanekaragaman hayati, kita tidak hanya melestarikan lingkungan, tetapi juga meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas pertanian.
5. Pencegahan Banjir
Pohon-pohon di sekitar lahan pertanian berfungsi sebagai penahan air hujan, mengurangi limpasan permukaan, dan mencegah banjir.
Pohon-pohon yang tumbuh di sekitar lahan pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam siklus hidrologi. Mereka bertindak seperti spons alami yang menyerap air hujan dan melepaskannya secara perlahan.
Pohon-pohon di sekitar lahan pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Dengan kemampuannya menyerap air hujan, mengurangi limpasan permukaan, dan mencegah banjir, pohon-pohon berkontribusi pada pelestarian sumber daya air dan menjaga kesuburan tanah.
6. Penghasilan Tambahan
Selain salak, petani juga dapat memperoleh penghasilan tambahan dari hasil hutan, seperti kayu bakar, buah-buahan, dan tanaman obat.
Sistem agroforestri tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan dan produktivitas tanaman utama (dalam hal ini, salak), tetapi juga membuka peluang bagi petani untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Sistem agroforestri menawarkan peluang yang sangat besar bagi petani untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Dengan memanfaatkan hasil hutan secara bijaksana, petani dapat menciptakan mata pencaharian yang berkelanjutan dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan.