Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis (Tersertifikasi dewan pers 2022) dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Asyiknya Mengajak Anak-Anak Belajar Alam, Sawah Jadi Lab Mini Anak

17 September 2024   10:25 Diperbarui: 17 September 2024   15:20 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SD Plus Al Ghifari Kota Bandung sedang belajar alam di sawah, Selasa (17/9/2024). | Dokumentasi Pribadi

Pernahkah Anda membayangkan betapa beruntungnya anak-anak zaman dahulu yang tumbuh besar dengan alam sebagai teman bermain? Di era digital seperti sekarang, mengajak anak-anak untuk menjauh sejenak dari layar gadget dan merasakan langsung keindahan alam adalah sebuah keharusan.

Salah satu cara yang menyenangkan dan efektif adalah dengan mengajak mereka menjelajahi sawah. Mengajak anak-anak untuk bermain dan belajar di sawah merupakan salah satu metode terbaik untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi perkembangan mereka.

Untuk itu, pagi hari ini, Selasa, 17 September 2024 saya mengajak anak-anak (anak didik) untuk belajar di luar kelas dengan menjelajahi lingkungan sekitar yakni sawah yang ada tidak jauh dari sekitar sekolah.

Sawah: Laboratorium Alam yang Menakjubkan

Sawah, dengan hamparan hijau yang luas dan ekosistem yang unik, adalah sebuah laboratorium alam yang sempurna bagi anak-anak. Di sini, mereka dapat belajar tentang berbagai hal, mulai dari siklus hidup tanaman, jenis-jenis serangga, hingga pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Mengapa Sawah?

Pertama, belajar sambil bermain. Sawah bukan hanya tempat untuk bekerja, tetapi juga tempat yang menyenangkan untuk bermain. Anak-anak bisa berlarian, melompat, dan bermain lumpur sepuasnya.

Ini menunujukan bahwa sawah tidak hanya berfungsi sebagai tempat bercocok tanam, tetapi juga sebagai ruang terbuka yang menyenangkan bagi anak-anak untuk belajar dan bermain secara bersamaan.

Kedua, mengenal biodiversitas. Sawah adalah rumah bagi berbagai macam makhluk hidup, mulai dari serangga kecil hingga burung-burung yang terbang bebas.

Ini menunjukan bahwa sawah merupakan sebuah ekosistem yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati. Dengan kata lain, bahwa mengajak anak-anak melihat sawah tidak hanya sebagai lahan pertanian, tetapi juga sebagai sebuah dunia kecil yang penuh dengan keajaiban dan keanekaragaman hayati.

Ketiga, memahami konsep pertanian. Anak-anak akan belajar tentang proses menanam, merawat, dan memanen padi.

Artinya, bahwa dengan mengunjungi sawah, anak-anak dapat mempelajari bagaimana makanan yang mereka konsumsi setiap hari dihasilkan. Dengan kata lain, bahwa mengajak anak-anak untuk melihat sawah sebagai sarana edukasi yang sangat berharga untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya pertanian dan bagaimana makanan dihasilkan.

Keempat, menumbuhkan rasa cinta alam. Dengan sering diajak ke sawah, anak-anak akan lebih menghargai alam dan lingkungan sekitar.

Artinya, bahwa dengan memberikan pengalaman langsung berinteraksi dengan alam, khususnya di sawah, anak-anak akan mengembangkan rasa cinta dan kepedulian yang lebih dalam terhadap lingkungan sekitar mereka.

Intinya, mengajak anak-anak untuk memanfaatkan alam, khususnya sawah, sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak-anak sejak dini.

Siswa SD Plus Al Ghifari Kota Bandung sedang belajar alam di sawah, Selasa (17/9/2024). | Dokumentasi Pribadi
Siswa SD Plus Al Ghifari Kota Bandung sedang belajar alam di sawah, Selasa (17/9/2024). | Dokumentasi Pribadi
Aktivitas Seru di Sawah

Menjelaskan dan praktik bagaimana cara menanam dan merawat tanaman. Ajak anak-anak untuk ikut serta dalam proses menanam benih, menyiram tanaman, dan mencabut rumput liar.

Mengamati serangga. Bawalah kaca pembesar untuk mengamati berbagai jenis serangga yang hidup di sawah, seperti capung, belalang, dan kupu-kupu.

Membuat kerajinan dari bahan alam. Kumpulkan daun, batang, dan bunga untuk membuat berbagai macam kerajinan tangan, seperti topi, gelang, atau patung.

Membuat catatan lapangan. Ajarkan anak-anak untuk membuat catatan tentang apa yang mereka amati di sawah, seperti jenis tanaman, hewan yang ditemui, dan perubahan cuaca.

Manfaat Belajar di Sawah

Pengembangan kognitif. Belajar di alam merangsang perkembangan otak anak, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dan memecahkan masalah.

Belajar di alam, khususnya di sawah, memberikan kesempatan yang sangat baik bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif mereka. Melalui berbagai aktivitas yang menarik dan menantang, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Pengembangan motorik. Bermain di sawah membantu meningkatkan koordinasi tubuh, keseimbangan, dan kekuatan otot.

Bermain di sawah adalah cara yang menyenangkan dan efektif untuk membantu anak-anak mengembangkan kemampuan motorik mereka. Melalui berbagai aktivitas yang menantang, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang aktif, sehat, dan percaya diri.

Pengembangan sosial-emosional. Berinteraksi dengan alam dan orang lain di sawah membantu anak-anak mengembangkan kemampuan bersosialisasi, empati, dan rasa percaya diri.

Bermain di sawah adalah cara yang menyenangkan dan efektif untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial-emosional mereka. Melalui berbagai interaksi dengan alam dan orang lain, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang sosial, empatik, dan percaya diri.

Kesimpulan

Sawah bukan hanya sekadar tempat untuk bercocok tanam, tetapi juga merupakan laboratorium alam yang sangat berharga bagi anak-anak. Dengan mengajak anak-anak untuk menjelajahi sawah, kita telah memberikan mereka pengalaman belajar yang tak terlupakan dan menanamkan rasa cinta terhadap alam sejak dini.

Mari kita jadikan sawah sebagai tempat bermain dan belajar yang menyenangkan bagi anak-anak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun