Pertama, lingkungan terganggu. Kenaikan permukaan air laut, mencairnya gletser, kerusakan ekosistem, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Pemanasan global menyebabkan es di kutub dan gletser mencair, sehingga volume air di lautan meningkat. Selain itu, pemuaian air laut akibat peningkatan suhu juga berkontribusi terhadap kenaikan permukaan air laut.
Hal itu, menjadikan kenaikan permukaan air laut meningkatkan risiko banjir di daerah pesisir, mengancam permukiman, infrastruktur, dan lahan pertanian.
Dampak lainnya adalah gelombang laut yang lebih kuat akibat kenaikan permukaan air laut menyebabkan erosi pantai yang semakin parah. Lalu, air laut yang naik dapat meresap ke dalam tanah dan mencemari sumber air tawar, mengancam ketersediaan air bersih.
Perubahan iklim memiliki dampak yang sangat luas dan kompleks terhadap lingkungan. Kenaikan permukaan air laut, mencairnya gletser, kerusakan ekosistem, dan hilangnya keanekaragaman hayati adalah beberapa contoh dampak yang paling nyata.
Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu mengambil tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan beradaptasi dengan perubahan iklim yang sudah terjadi.
Kedua, kesehatan terganggu. Gelombang panas menyebabkan peningkatan kasus kematian akibat penyakit kardiovaskular dan pernapasan, serta munculnya penyakit menular baru.
Gelombang panas dapat menyebabkan dehidrasi, tekanan darah tinggi, dan peningkatan beban kerja jantung. Kondisi ini dapat memicu serangan jantung dan stroke, terutama pada orang yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung.
Lalu, udara panas dan kering juga dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memperburuk kondisi penyakit seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Peningkatan polusi udara akibat kebakaran hutan atau aktivitas industri selama gelombang panas juga dapat memperparah masalah pernapasan.
Gelombang panas merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia. Dengan memahami dampaknya dan mengambil langkah-langkah pencegahan, kita dapat melindungi diri kita dan orang-orang di sekitar kita dari bahaya gelombang panas.
Ketiga, ekonomi bermasalah. Kerugian akibat bencana alam, penurunan produktivitas pertanian, dan migrasi massal.