Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis tersertifikasi dewan pers tahun 2022

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Storytelling Islami: Cara Kreatif Mengajarkan dan Meneladani Ajaran Rasulullah SAW kepada Anak

13 September 2024   10:42 Diperbarui: 13 September 2024   10:56 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Siswa SD Plus Al Ghifari Bandung antusias mendengarkan cerita Islami spesial Maulid Nabi Muhammad SAW, Jumat (13/9/2024). | Dok. Pribadi

Dalam era digital yang serba cepat, mendidik anak dengan nilai-nilai agama seringkali menjadi tantangan tersendiri. Anak-anak lebih tertarik pada gadget dan hiburan instan.

Namun, ajaran Islam yang kaya dengan nilai-nilai luhur perlu ditanamkan sejak dini. Salah satu cara efektif untuk mendekatkan anak pada ajaran Rasulullah SAW adalah melalui storytelling Islami.

Begitu juga dilakukan SD Plus Al Ghifari Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat pagi, (13/9/2024) dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW menggelar Story Telling dengan tema "Belajar Akhlak dari Rasulullah Muhammad SAW."

Kegiatan itu diikuti oleh ratusan siswa-siswi SD Plus Al Ghifari. Bertempat di Masjid Al Ghifari dan Sport Center Al Ghifari. Acara berlangsung singkat mulai pukul 08.00 s.d. 08.45 WIB dengan menghadirkan dua orang pendongeng dari Graha Dhuafa Indonesia yakni Bunda Ida dan Kak Nita.

Wakil Kepala Sekolah SD Plus Al Ghifari Bidang Kerohanian, Siti Nurobi'ah, S.Ag setelah acara mengatakan kegiatan bertujuan untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus mengajarkan kepada anak bagaimana perjuangan, akhlak Rasulullah dan meneladaninya untuk kehidupan bahagia di dunia dan akhirat.

"Alhamdulillah, anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Semoga anak didik kami dan kita semua bisa berakhlak seperti Rasulullah SAW," ujarnya.

Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana Storytelling Islami menjadi salah satu Cara Kreatif mengajarkan dan meneladani ajaran Rasulullah SAW kepada Anak.

Apa itu Storytelling Islami?

Storytelling Islami adalah seni menyampaikan kisah-kisah inspiratif dari kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabatnya dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak. Melalui cerita, anak-anak diajak untuk memahami nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, kasih sayang, dan keberanian.

Mengapa Storytelling Islami Penting?

Pertama, membuat pembelajaran agama lebih menyenangkan. Anak-anak akan lebih antusias belajar agama jika disajikan dalam bentuk cerita yang menarik.

Dengan menggunakan cerita yang menarik, pembelajaran agama dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak. Cerita tidak hanya mampu menyampaikan pesan-pesan agama, tetapi juga dapat membentuk karakter dan meningkatkan minat belajar anak-anak.

Kedua, memperkuat ingatan. Cerita cenderung lebih mudah diingat dibandingkan dengan ceramah atau teks bacaan.

Cerita adalah alat yang sangat efektif untuk memperkuat ingatan. Dengan melibatkan emosi, imajinasi, dan memberikan konteks yang kaya, cerita membuat informasi lebih mudah diingat dan dipahami. Dalam pembelajaran, cerita dapat digunakan untuk berbagai mata pelajaran dan usia.

Ketiga, menumbuhkan nilai-nilai karakter. Melalui cerita, anak-anak dapat meneladani sifat-sifat terpuji Rasulullah SAW.

Melalui cerita, anak-anak dapat dengan mudah menyerap nilai-nilai karakter yang baik dari Rasulullah SAW. Hal ini akan membentuk karakter mereka menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Keempat, mendekatkan anak pada ajaran Islam. Cerita-cerita Islami akan membuat anak merasa lebih dekat dengan agama dan agamanya.

Cerita-cerita Islami memiliki peran yang sangat penting dalam mendekatkan anak-anak pada agama. Dengan menyajikan cerita-cerita yang menarik dan inspiratif, kita dapat menanamkan nilai-nilai agama sejak dini pada anak-anak.

Cara Menerapkan Storytelling Islami

Pertama, pilih cerita yang sesuai dengan usia anak. Cerita untuk anak usia dini tentu berbeda dengan cerita untuk anak remaja.

Pemilihan cerita yang sesuai dengan usia sangat penting dalam mendidik anak-anak dengan nilai-nilai agama. Dengan memilih cerita yang tepat, kita dapat menanamkan nilai-nilai agama pada anak sejak dini dan membimbing mereka tumbuh menjadi pribadi yang beriman dan berakhlak mulia.

Kedua, gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Hindari menggunakan kata-kata yang terlalu sulit atau istilah agama yang belum dipahami anak.

Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami adalah kunci untuk membuat cerita Islami menjadi menarik dan efektif dalam mendidik anak-anak. Dengan bahasa yang sederhana, anak-anak akan lebih mudah memahami nilai-nilai agama yang terkandung dalam cerita tersebut dan tumbuh menjadi pribadi yang beriman dan berakhlak mulia.

Ketiga, gunakan media yang menarik. Selain cerita lisan, Anda bisa menggunakan gambar, video, atau boneka untuk membuat cerita lebih hidup.

Penggunaan media yang menarik dapat membuat proses belajar agama menjadi lebih efektif dan menyenangkan bagi anak-anak. Dengan bantuan media, anak-anak akan lebih mudah memahami, mengingat, dan menghayati pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita-cerita Islami.

Keempat, libatkan anak secara aktif: Ajak anak untuk bertanya, menjawab pertanyaan, atau bahkan membuat cerita mereka sendiri.

Melibatkan anak secara aktif dalam kegiatan bercerita adalah cara yang efektif untuk membuat pembelajaran agama menjadi lebih menyenangkan dan bermakna. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya akan menerima informasi, tetapi juga akan terlibat dalam proses pembelajaran secara aktif.

Kelima, berikan contoh nyata. Hubungkan cerita dengan kejadian sehari-hari agar anak dapat lebih mudah memahaminya.

Dengan menghubungkan cerita Islami dengan kejadian sehari-hari, kita dapat membuat pembelajaran agama menjadi lebih bermakna dan relevan bagi anak-anak. Anak-anak akan lebih mudah memahami dan mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka.

Contoh Cerita Storytelling Islami

Kisah Nabi Muhammad SAW dan seekor anak anjing: Cerita ini mengajarkan tentang kasih sayang kepada semua makhluk hidup.

Kisah Nabi Muhammad SAW yang jujur: Cerita ini mengajarkan pentingnya kejujuran dalam segala hal.

Kisah sahabat Nabi yang sabar: Cerita ini mengajarkan bagaimana cara menghadapi cobaan dengan sabar.

Manfaat Storytelling Islami untuk Anak

Pertama, meningkatkan kecerdasan emosional. Anak-anak akan lebih memahami perasaan orang lain dan mampu mengelola emosi mereka dengan baik.

Meningkatkan kecerdasan emosional anak adalah investasi jangka panjang yang sangat bermanfaat. Dengan memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang bahagia, sukses, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan baik.

Kedua, meningkatkan rasa percaya diri. Anak-anak akan merasa lebih percaya diri dalam menjalankan perintah agama.

Meningkatkan rasa percaya diri anak dalam beragama adalah proses yang bertahap dan membutuhkan kesabaran. Dengan memberikan dukungan, bimbingan, dan menciptakan lingkungan yang positif, kita dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang beriman dan berakhlak mulia.

Ketiga, menumbuhkan rasa ingin tahu. Anak-anak akan lebih tertarik untuk belajar tentang Islam.

Menumbuhkan rasa ingin tahu pada anak-anak tentang Islam adalah langkah awal yang penting untuk menanamkan nilai-nilai agama dalam diri mereka. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan memberikan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang beriman dan berakhlak mulia.

Keempat, membentuk karakter yang kuat. Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang baik, soleh, dan berakhlak mulia.

Membentuk karakter yang kuat pada anak adalah sebuah perjalanan yang panjang. Dibutuhkan kesabaran, konsistensi, dan kerjasama antara orang tua, guru, dan lingkungan sekitar. Dengan memberikan kasih sayang, bimbingan, dan contoh yang baik, kita dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, soleh, dan berakhlak mulia.

Kesimpulan

Storytelling Islami adalah metode yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai agama pada anak sejak dini. Dengan menyajikan ajaran Islam dalam bentuk cerita yang menarik, anak-anak akan lebih mudah memahami dan mengamalkannya. Sebagai orang tua atau pendidik, kita memiliki peran penting dalam menanamkan kecintaan pada Rasulullah SAW dan ajarannya pada generasi muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun