Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kemarau Jadi Bulan-bulanan Petani Cabai dan Padi, Masihkah Ada Jalan Damai?

7 September 2024   17:54 Diperbarui: 8 September 2024   06:56 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musim kemarau yang melanda Kab. Purworejo, Jateng, menyebabkan tanaman cabai dan padi mengering dan menyebabkan gagal panen | KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO

Solusi yang Bisa Diterapkan

Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan untuk mengatasi permasalahan ini antara lain:

1. Sistem Irigasi yang Lebih Efisien

Pemanfaatan air hujan. Membangun sistem penampungan air hujan untuk digunakan saat musim kemarau.

Dengan membangun sistem penampungan air hujan, kita tidak hanya mendapatkan manfaat secara pribadi, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

Perbaikan saluran irigasi. Memastikan saluran irigasi dalam kondisi baik agar distribusi air lebih merata.

Dengan melakukan perbaikan saluran irigasi secara rutin, kita dapat memastikan bahwa sektor pertanian dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

Teknologi irigasi modern. Menggunakan teknologi seperti tetes dan sprinkler untuk menghemat penggunaan air.

Teknologi irigasi modern merupakan solusi yang sangat efektif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam pertanian. Dengan mengadopsi teknologi ini, petani dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya produksi, dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

2. Varietas Tahan Kekeringan

Penelitian dan pengembangan. Meningkatkan penelitian untuk menghasilkan varietas cabai dan padi yang tahan terhadap kekeringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun