Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Tone Deaf: Perang Generasi dan Pentingnya Komunikasi Saling Pengertian Antar Generasi

31 Agustus 2024   10:55 Diperbarui: 31 Agustus 2024   11:30 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Clip Film Tone Deaf | Tangkapan Layar Youtube Obsidian Ross

Satire Pedas yang Mengena

Salah satu kekuatan utama "Tone Deaf" adalah kemampuannya menyajikan satire yang pedas namun tetap menghibur. Film ini tidak segan-segan mengolok-olok stereotip generasi milenial yang sering dianggap manja, egois, dan terlalu bergantung pada teknologi. Di sisi lain, generasi tua juga tidak luput dari kritik, digambarkan sebagai sosok yang kolot, keras kepala, dan sulit menerima perubahan.

Elemen Horor yang Menambah Dimensi

Unsur horor dalam "Tone Deaf" tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menciptakan ketegangan, tetapi juga sebagai simbol dari trauma masa lalu dan ketakutan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Atmosfer mencekam yang dibangun dalam film ini berhasil membuat penonton ikut merasakan ketakutan yang dialami oleh karakter-karakternya.

Sinematografi dan Musik

Sinematografi yang gelap dan musik latar yang mencekam berhasil menciptakan suasana yang mendukung tema horor dalam film ini. Penggunaan warna yang kontras dan pencahayaan yang dramatis semakin memperkuat kesan mistis.

Pesan Moral yang Tersirat

Di balik semua humor dan ketegangan, "Tone Deaf" juga menyajikan pesan moral yang mendalam tentang pentingnya komunikasi, saling pengertian, dan penerimaan terhadap perbedaan. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan hubungan mereka dengan orang tua dan keluarga, serta bagaimana cara mengatasi konflik generasi.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan: Satire yang cerdas, akting yang solid, sinematografi yang menarik, dan pesan moral yang relevan.

Kekurangan: Plot yang terasa agak berantakan di beberapa bagian, beberapa karakter yang kurang dikembangkan, dan humor yang mungkin tidak cocok untuk semua penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun