Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dongeng Sunda di Era Digital, Si Rawing Menembus Batasan Waktu

30 Agustus 2024   20:49 Diperbarui: 30 Agustus 2024   21:01 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Dongeng Sunda Si Rawing Kiwari (Pedongeng Wa Kepoh). | Tangkapan Layar Youtube SiGodeg TV

Dampak Positif Dongeng Si Rawing di Era Digital

Pelestarian budaya. Dongeng Si Rawing turut melestarikan budaya Sunda dan bahasa Sunda di tengah arus globalisasi. Dongeng Si Rawing memiliki peran yang sangat penting dalam pelestarian budaya dan bahasa Sunda. Dengan terus menceritakan dan menyebarkan dongeng ini, kita turut berkontribusi dalam menjaga keberagaman budaya Indonesia.

Pendidikan karakter. Dongeng ini memberikan contoh-contoh perilaku yang baik dan nilai-nilai moral yang penting untuk dipelajari anak-anak. Dongeng Si Rawing bukan hanya sekadar cerita hiburan, tetapi juga merupakan alat yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak-anak. Dengan membaca atau mendengarkan dongeng ini, anak-anak dapat belajar tentang kebaikan, keberanian, dan nilai-nilai positif lainnya yang akan membentuk karakter mereka menjadi lebih baik.

Hiburan. Dongeng Si Rawing menjadi sumber hiburan yang sehat dan mendidik. Dongeng Si Rawing adalah warisan budaya yang tak ternilai harganya. Selain menghibur, dongeng ini juga memiliki peran penting dalam pendidikan karakter anak-anak. Dengan mendengarkan dongeng ini, anak-anak tidak hanya memperoleh hiburan, tetapi juga nilai-nilai luhur yang akan bermanfaat bagi kehidupan mereka.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meskipun popularitas dongeng Si Rawing semakin meningkat, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah persaingan dengan konten digital lainnya yang semakin beragam. Namun, dengan kreativitas dan inovasi, dongeng Si Rawing dapat terus berkembang dan menarik minat pendengar dari berbagai generasi.

Kesimpulan

Dongeng Sunda Si Rawing telah membuktikan bahwa cerita klasik dapat tetap relevan dan menarik di era digital. Dengan memanfaatkan berbagai platform digital, dongeng ini tidak hanya menghibur tetapi juga menjadi media untuk melestarikan budaya dan nilai-nilai luhur. Semoga dongeng Si Rawing terus menginspirasi dan menghibur generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun