Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dongeng Sunda di Era Digital, Si Rawing Menembus Batasan Waktu

30 Agustus 2024   20:49 Diperbarui: 30 Agustus 2024   21:01 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dongeng Sunda, khususnya kisah Si Rawing, dulu dibawakan Maestro Pedongeng Sunda atau Legenda Dongeng Sunda yakni almarhum H. Ahmad Sutisna atau lebih dikenal dengan nama Wa Kepoh (1980/90an) di beberapa Radio di Bandung telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa Barat.

Kini, di Era Digital dongeng Sunda melalui suara merdu Dora Dori di Radio Cakra Bandung dan channel Youtube nya membawakan petualangan Si Rawing yang penuh dengan aksi, komedi, dan pesan moral, telah menghibur generasi demi generasi. Namun, bagaimana dongeng klasik ini dapat bertahan dan bahkan semakin populer di era digital yang serba cepat?

Si Rawing di Hati Pendengar

Kisah Si Rawing memiliki daya tarik yang universal. Petualangannya yang penuh liku, karakter-karakter yang unik, dan pesan moral yang terkandung di dalamnya membuat dongeng ini mudah dicerna oleh semua kalangan usia. Selain itu, suara khas Dora Dori yang membawakan dongeng ini dengan penuh semangat juga menjadi daya tarik tersendiri.

Dongeng Sunda Merambah Dunia Digital

Dengan semakin berkembangnya teknologi, dongeng Sunda, termasuk Si Rawing, kini dengan mudah dapat diakses melalui berbagai platform digital. Dongeng-dongeng ini dapat ditemukan di:

Platform streaming. Banyak platform streaming yang menyediakan koleksi dongeng Sunda, termasuk Si Rawing, dalam bentuk audio maupun video. Kemudahan akses dan beragamnya pilihan format membuat dongeng Sunda, seperti Si Rawing, semakin populer dan mudah dinikmati oleh masyarakat luas. Ini adalah kabar baik bagi pecinta dongeng Sunda dan juga bagi upaya pelestarian budaya Sunda.

Media sosial. Akun-akun media sosial berbagi potongan-potongan menarik dari dongeng Si Rawing, membuat dongeng ini semakin viral dan dikenal oleh generasi muda. Media sosial telah mengubah cara kita mengonsumsi cerita. Dalam kasus dongeng Si Rawing, media sosial telah berperan penting dalam memperkenalkan warisan budaya Sunda kepada generasi muda dengan cara yang kreatif dan menarik. Ini menunjukkan bahwa tradisi lisan dapat beradaptasi dengan teknologi modern tanpa kehilangan esensinya.

Podcast. Beberapa podcast khusus dongeng Sunda juga menghadirkan kisah-kisah klasik ini dalam format yang lebih modern. Podcast menjadi salah satu media yang efektif dalam memperkenalkan dongeng-dongeng Sunda kepada generasi muda. Dengan format yang lebih modern dan fleksibel, podcast memungkinkan dongeng-dongeng klasik ini tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman.

Relevansi Si Rawing di Era Modern

Meskipun berasal dari zaman dahulu, dongeng Si Rawing tetap relevan dengan kehidupan masa kini. Nilai-nilai seperti keberanian, persahabatan, dan keadilan yang terkandung dalam dongeng ini masih sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini. Selain itu, humor khas Sunda yang terdapat dalam dongeng Si Rawing juga mampu memberikan hiburan dan mengurangi stres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun