Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Krisis Energi: Urgensi Transisi ke Energi Bersih

29 Agustus 2024   10:51 Diperbarui: 29 Agustus 2024   10:58 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang mendorong peningkatan permintaan energi secara signifikan.
Sektor industri merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap peningkatan permintaan energi.

Fluktuasi harga energi. Ketergantungan pada energi fosil membuat harga energi sangat fluktuatif dan rentan terhadap gejolak politik dan ekonomi global. Artinya harga energi fosil seperti minyak bumi dan gas alam sering mengalami perubahan yang drastis. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti konflik geopolitik di negara-negara penghasil energi, perubahan permintaan global, dan kebijakan pemerintah yang terkait dengan produksi dan distribusi energi fosil.

Fakta menyebutkan bahwa krisis minyak pada tahun 1973 merupakan contoh klasik bagaimana konflik geopolitik dapat menyebabkan lonjakan harga minyak dunia. Fluktuasi harga energi dapat menghambat investasi dalam sektor energi terbarukan karena ketidakpastian pengembalian investasi.

Urgensi Transisi ke Energi Bersih

Mengingat kondisi krisis energi yang semakin mendesak, transisi ke energi bersih menjadi solusi yang sangat diperlukan. Energi bersih adalah energi yang dihasilkan dari sumber daya yang tidak terbatas dan ramah lingkungan, seperti:

Tenaga Surya: Energi yang dihasilkan dari sinar matahari. Energi yang kita peroleh dari cahaya dan panas matahari yang dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi yang bermanfaat bagi manusia, seperti listrik dan panas. Proses perubahan energi matahari menjadi energi listrik biasanya dilakukan melalui panel surya yang mengandung sel-sel fotovoltaik. Sel-sel ini mampu menyerap foton (partikel cahaya) dan mengubahnya menjadi arus listrik.

Tenaga Angin: Energi yang dihasilkan dari gerakan angin. Tenaga angin adalah energi yang diperoleh dari kekuatan angin yang berhembus. Angin, yang merupakan udara yang bergerak, memiliki energi kinetik yang dapat dimanfaatkan. Energi kinetik ini kemudian diubah menjadi bentuk energi lain yang lebih berguna, seperti energi listrik.

Tenaga Air: Energi yang dihasilkan dari aliran air. Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari kekuatan air yang mengalir. Sederhananya, energi ini berasal dari gerakan air, baik itu aliran air sungai, air terjun, maupun gelombang laut. Energi gerak air ini kemudian diubah menjadi bentuk energi lain yang lebih berguna, seperti energi listrik.

Panas bumi: Energi yang dihasilkan dari panas bumi. Tenaga Panas Bumi adalah energi yang diperoleh dari panas yang terkandung di dalam bumi. Panas ini berasal dari inti bumi yang sangat panas dan secara terus-menerus dilepaskan ke permukaan bumi. Energi panas bumi ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau untuk keperluan lainnya.

Biomassa: Energi yang dihasilkan dari bahan organik seperti tanaman dan limbah. Biomassa adalah energi yang diperoleh dari bahan organik yang berasal dari makhluk hidup, baik itu tanaman maupun hewan. Bahan-bahan organik ini dapat berupa tanaman, limbah pertanian, kotoran hewan, atau bahkan sampah organik rumah tangga.

Mengapa transisi ke energi bersih sangat penting?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun