Demokrasi, layaknya tubuh manusia, rentan terhadap penyakit. Korupsi, ketidakadilan, dan polarisasi adalah beberapa penyakit yang seringkali menggerogoti sistem politik.
Salah satu penyakit kronis yang menggerogoti demokrasi kita adalah ketidakpercayaan publik terhadap institusi. Survei demi survei menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap partai politik, lembaga peradilan, dan media semakin menurun.
Hal ini tentu saja menghambat partisipasi politik dan memperlemah pondasi demokrasi. Selain itu, polarisasi yang tajam juga menjadi ancaman serius. Perbedaan pendapat yang seharusnya menjadi dinamika yang sehat, kini berubah menjadi permusuhan dan saling tuding.
Untuk mencapai kondisi yang sehat dan kuat, demokrasi membutuhkan "obat" yang tepat. Tulisan ini akan merumuskan resep untuk menciptakan demokrasi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
A. Mencegah Penyakit
1. Transparansi
Seperti resep dokter yang jelas, pemerintahan harus transparan dalam setiap tindakannya. Warga negara berhak tahu bagaimana uang pajak digunakan, keputusan kebijakan dibuat, dan siapa yang bertanggung jawab atas apa.
Analogi Resep Dokter
Ketika kita sakit dan mengunjungi dokter, kita akan diberikan resep obat yang jelas. Resep tersebut memuat informasi tentang jenis obat, dosis, dan cara penggunaannya. Informasi ini penting agar kita dapat memahami pengobatan yang kita jalani dan mengikuti anjuran dokter.
Transparansi dalam Pemerintahan