Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

31.03.24

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa dalam Menangkal Budaya Asing di Era Globalisasi

13 Agustus 2024   06:28 Diperbarui: 13 Agustus 2024   06:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini pada anak-anak | KOMPAS.com/Agus Susanto

Membangun Kembali Nasionalisme

Untuk menghadapi tantangan tersebut, kita perlu membangun kembali sikap nasionalisme dengan cara-cara berikut:

1. Pendidikan Karakter

Pentinnya menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini pada anak-anak. Mereka harus diajarkan bahwa nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini pada anak-anak adalah fondasi yang kuat untuk membangun generasi penerus bangsa yang berkarakter, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.

Pancasila mengajarkan nilai-nilai seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini akan membentuk karakter anak sejak dini dan menjadi pedoman hidup mereka.

Belajar sejarah dan budaya bangsa. Dengan memahami sejarah dan budaya bangsa, rasa memiliki dan bangga terhadap bangsa akan tumbuh. Dengan memahami nilai-nilai Pancasila, anak-anak akan lebih mencintai tanah air dan bangga menjadi warga negara Indonesia.

Kemudian penting untuk memperkuat pendidikan kewarganegaraan. Melalui pendidikan kewarganegaraan, generasi muda akan memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Kemudian penting untuk memperkuat pendidikan kewarganegaraan. Melalui pendidikan kewarganegaraan, generasi muda akan memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara.

2. Penguatan Budaya Lokal

Untuk menumbuhkan kembali nasionalisme penting untuk melestarikan seni dan budaya. Mendukung dan melestarikan seni, tarian, musik, dan kerajinan tangan tradisional.

Melestarikan seni dan budaya adalah langkah krusial dalam membangkitkan kembali semangat nasionalisme. Ketika kita aktif melestarikan dan menghargai seni, tarian, musik, dan kerajinan tangan tradisional, kita tidak hanya menjaga identitas bangsa, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap tanah air.

Lalu, penting untuk menghidupkan kembali tradisi. Memasyarakatkan kembali tradisi-tradisi lokal seperti gotong royong, musyawarah, dan toleransi. Menghidupkan kembali tradisi lokal memang menjadi langkah penting dalam memperkuat rasa nasionalisme. Tradisi-tradisi seperti gotong royong, musyawarah, dan toleransi merupakan nilai-nilai luhur bangsa yang perlu terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun