Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Telepon Koin: Jembatan Rindu di Masa Lalu yang Kini Tinggal Kenangan

9 Agustus 2024   17:07 Diperbarui: 9 Agustus 2024   17:07 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Telepon umum koin yang kini terabaikan tak terpakai | Image Tangkapan Layar Youtube Komunitas Ohol

Keterbatasan: Karena keterbatasan waktu dan biaya, setiap percakapan menjadi sangat berharga dan bermakna.

Kejutan: Tidak ada notifikasi panggilan masuk, sehingga setiap panggilan terasa seperti sebuah kejutan yang menyenangkan.

Keakraban: Suara yang terdengar melalui telepon koin terasa lebih hangat dan akrab dibandingkan dengan panggilan telepon modern.

Telepon Koin di Era Digital

Meskipun telah digantikan oleh teknologi yang lebih canggih, telepon koin tetap memiliki tempat tersendiri di hati banyak orang. Beberapa orang bahkan masih menyimpan telepon koin sebagai kenang-kenangan.

Pesan Moral

Kisah tentang telepon koin mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai setiap momen dan menjaga hubungan dengan orang-orang yang kita sayangi. Meskipun teknologi terus berkembang, nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, persahabatan, dan keluarga tetaplah abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun