Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peranan Pamali Masyarakat Adat Sunda terhadap Perkembangan Moral Anak Usia Dini

9 Agustus 2024   06:03 Diperbarui: 9 Agustus 2024   06:17 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik arti harfiahnya, kata "pamali" juga mengandung makna filosofis yang mendalam. Pamali dianggap sebagai suatu bentuk kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. Melalui pamali, masyarakat Sunda berusaha untuk menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, serta menjalin hubungan yang harmonis dengan leluhur dan kekuatan gaib yang dipercayai.

Contoh Pamali dalam Kehidupan Sehari-hari

Jangan menyapu di malam hari: Diyakini akan menyapu rezeki.
Jangan tidur dengan kepala menghadap utara: Dipercaya akan membawa sial.
Jangan memotong kuku pada malam hari: Diyakini akan mengundang makhluk halus.

Kata "pamali" bukanlah sekadar kata biasa, tetapi mengandung sejarah, budaya, dan nilai-nilai luhur masyarakat Sunda. Melalui pemahaman asal-usul dan makna kata ini, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya bangsa dan melestarikan warisan leluhur.

Pamali pada dasarnya adalah larangan atau pantangan yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, mulai dari perilaku sehari-hari hingga peristiwa alam. Meskipun sering dianggap sebagai mitos atau takhayul, pamali sebenarnya mengandung nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan etika, moral, dan hubungan manusia dengan alam semesta.

Bagaimana Pamali Membentuk Moral Anak?

Penanaman Nilai-nilai Moral:

Pertama, disiplin. Pamali mengajarkan anak untuk disiplin dan patuh pada aturan. Misalnya, larangan untuk berbicara kasar atau memotong rambut pada hari tertentu.

Penting untuk diingat bahwa disiplin yang diajarkan oleh pamali adalah disiplin yang positif. Disiplin ini tidak semata-mata didasarkan pada hukuman, tetapi lebih pada pemahaman akan nilai-nilai yang terkandung dalam pamali.

Kedua, rendah hati. Banyak pamali yang mengajarkan anak untuk bersikap rendah hati dan tidak sombong.

Pamali memiliki peran penting dalam membentuk karakter rendah hati pada anak. Nilai rendah hati ini sangat penting untuk membentuk generasi muda yang lebih baik. Namun, kita perlu melakukan upaya untuk menyesuaikan nilai-nilai dalam pamali dengan tuntutan zaman modern, sehingga tetap relevan dan bermanfaat bagi kehidupan anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun