Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

31.03.24

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Kembali Menggelorakan Budaya Gotong Royong Masyarakat dalam Perubahan Sosial Saat Ini

7 Agustus 2024   05:32 Diperbarui: 7 Agustus 2024   07:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Budaya gotong royong | KOMPAS/ANGGER PUTRANTO via kompas.id

Keterlibatan: Gotong royong mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam pembangunan komunitas. Gotong royong memang menjadi salah satu kunci utama dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan komunitas. Ketika masyarakat terlibat langsung dalam proses pembangunan, maka akan tercipta rasa memiliki yang kuat terhadap hasil yang dicapai.

Kooperasi: Gotong royong menumbuhkan semangat kerja sama dan gotong royong. Gotong royong memang menjadi fondasi penting dalam menjaga identitas bangsa Indonesia. Semangat kerja sama dan gotong royong ini telah mengakar kuat dalam budaya kita dan menjadi ciri khas yang membedakan kita dengan bangsa lain.

3. Menjaga Identitas Bangsa

Gotong royong adalah bagian dari nilai-nilai luhur bangsa yang perlu dilestarikan. Gotong royong memang merupakan salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yang sangat berharga dan perlu terus dilestarikan. Nilai ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan karakter bangsa kita.

Selain itu, gotong royong menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang membedakan kita dengan bangsa lain. Gotong royong menjadi salah satu ciri khas yang paling menonjol dan membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Nilai gotong royong ini telah mengakar kuat dalam budaya kita dan menjadi identitas nasional yang kita banggakan.

Tantangan dan Upaya untuk Menggelorakan Kembali Budaya Gotong Royong

Munculnya gaya hidup individualistis menjadi tantangan utama dalam mempertahankan gotong royong. Munculnya gaya hidup individualistis memang menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mempertahankan semangat gotong royong di era modern ini.

Gaya hidup individualistis cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama. Hal ini membuat individu kurang peduli dengan lingkungan sekitar dan kurang termotivasi untuk terlibat dalam kegiatan sosial. Untuk itu, individualisme dapat mengurangi rasa empati terhadap sesama. Akibatnya, individu menjadi kurang peduli dengan kesulitan yang dialami oleh orang lain dan kurang mau membantu.

Tantangan selanjutnya adalah faktor urbanisasi. Urbanisasi menyebabkan hilangnya ikatan sosial yang kuat di masyarakat pedesaan. Urbanisasi memang menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan hilangnya ikatan sosial yang kuat di masyarakat pedesaan. Ketika masyarakat bermigrasi ke perkotaan, mereka seringkali meninggalkan komunitas dan jaringan sosial yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun.

Kemudian, penggunaan teknologi yang berlebihan dapat mengurangi interaksi sosial langsung. Penggunaan teknologi yang berlebihan memang menjadi salah satu faktor yang semakin mengikis interaksi sosial langsung di masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kita semakin terhubung dengan dunia maya, namun sayangnya, hal ini seringkali membuat kita semakin terisolasi dari lingkungan sekitar.

Upaya yang dapat dilakukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun