Pemicu lainnya adalah efisiensi lahan yang rendah. Dibandingkan dengan tanaman pangan lainnya, peternakan sapi memiliki efisiensi lahan yang rendah. Artinya, dibutuhkan lahan yang jauh lebih luas untuk menghasilkan jumlah protein yang sama dibandingkan dengan tanaman seperti kacang-kacangan atau biji-bijian.
3. Penebangan Kayu
Industri kayu secara ilegal dan tidak berkelanjutan merupakan ancaman besar bagi hutan. Mengapa industri kayu ilegal merupakan ancaman besar?
Pertama karena penebangan liar. Industri kayu ilegal seringkali melakukan penebangan pohon secara liar tanpa izin dan tanpa memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan hutan berkelanjutan. Penebangan liar dapat merusak ekosistem hutan secara signifikan, termasuk tanah, air, dan keanekaragaman hayati.
Lalu, industri kayu ilegal seringkali memicu konflik sosial antara perusahaan, masyarakat adat, dan petugas penegak hukum. Sehingga, negara kehilangan potensi pendapatan dari sektor kehutanan akibat kegiatan ilegal ini.
4. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan yang disengaja atau akibat kelalaian manusia juga berkontribusi pada deforestasi. Mengapa kebakaran hutan berkontribusi signifikan terhadap deforestasi?
Konversi lahan. Setelah terjadi kebakaran, lahan yang terbakar seringkali dikonversi menjadi lahan pertanian, perkebunan, atau permukiman. Ini karena lahan yang telah terbakar dianggap lebih mudah diolah.
Kerusakan ekosistem. Kebakaran hutan dapat merusak ekosistem secara signifikan, termasuk tanah, air, dan keanekaragaman hayati. Hutan yang terbakar membutuhkan waktu yang sangat lama untuk pulih.
Siklus Kebakaran. Kebakaran hutan dapat memicu terjadinya kebakaran berulang kali di masa depan, karena vegetasi yang tumbuh kembali setelah kebakaran cenderung lebih kering dan mudah terbakar.
5. Pertambangan