Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Menulis kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Lagu "Macarena" dan Fenomena "One Hit Wonder"

30 Juli 2024   05:30 Diperbarui: 1 Agustus 2024   21:16 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makan sambil mendengarkan musik. (Sumber: Jelena Danilovic via kompas.com)

Mengapa Sulit Diulang?

1. Sulit Menangkap Gelombang Kedua
Setelah mencapai puncak popularitas, sangat sulit untuk menciptakan kembali momen yang sama. Tren musik terus berubah, dan apa yang populer saat itu mungkin tidak lagi relevan beberapa tahun kemudian.

2. Tekanan untuk Mengulang Kesuksesan Setelah sukses dengan satu lagu, ada tekanan besar bagi artis untuk menghasilkan karya yang sama populernya. Tekanan ini bisa menghambat kreativitas dan membuat karya selanjutnya terasa dipaksakan.

3. Konsep Lagu yang Spesifik
"Macarena" adalah lagu dengan konsep yang sangat spesifik, yaitu lagu dansa dengan koreografi yang mudah ditiru. Sulit untuk menciptakan lagu dengan konsep yang sama unik dan sukses seperti itu.

Kasus "Macarena"

Ilustrasi - Macarena oleh Los del Rio | wikipedia.org
Ilustrasi - Macarena oleh Los del Rio | wikipedia.org

"Macarena" adalah contoh klasik dari "one hit wonder" karena beberapa faktor:

1. Lagu Sangat Spesifik
Lagu ini sangat identik dengan koreografi dan gerakannya. Sulit untuk menciptakan lagu dengan konsep yang sama unik dan sukses.

2. Fenomena Sesaat
Popularitas "Macarena" memang sangat tinggi, namun bersifat sementara. Setelah tren musik bergeser, lagu ini perlahan-lahan dilupakan.

Kesimpulan

Fenomena "one hit wonder" adalah bukti bahwa kesuksesan di industri musik tidak hanya ditentukan oleh kualitas musik, tetapi juga oleh faktor eksternal seperti tren, promosi, dan keberuntungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun