Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Belajar Mengelola Keuangan ala Tukang Rongsok, 6 Cara Sederhana namun Efektif

28 Juli 2024   15:13 Diperbarui: 28 Juli 2024   15:15 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Tukang Rongsok | Dokumentasi Pribadi

Dari gunungan sampah yang bau dan kotor, siapa sangka kita bisa belajar banyak tentang pengelolaan keuangan? Tukang rongsok, profesi yang seringkali dipandang sebelah mata, ternyata menyimpan rahasia kesuksesan finansial yang sederhana namun efektif.

Dalam artikel ini, saya akan mengupas sedikit bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan keuangan ala tukang rongsok bisa diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Hari ini saya mengobrol dengan tukang rongsok atau biasa dikenal juga tukang pulung barang-barang bekas. Ia adalah pak Dedi (44 tahun), lelaki asal Kabupaten Bandung yang hampir dua tahun berprofesi sebagai tukang rongsok.

Di sela kesibukannya, saya meminta izin untuk mengobrol sekitar profesinya, lalu ia pun berkenan membeberkan pengalamannya sebagai tukang pencari harta yang tersembunyi.

Tiap harinya Pak Dedi keluar untuk mencari rongsok sekitar jam 9 pagi sampai jam 4 atau 5 sore. Ia keliling kampung-kampung, perumahan dan pelosok kota untuk mencari dan mengambil barang-barang yang sudah tak terpakai, seperti dus, plastik bekas, dan lain-lain.

Pekerjaannya itu, Pak Dedi jalani dengan penuh kesenangan dan keikhlasan. Dari hasil pekerjaanya, Pak Dedi kumpulkan demi menafkahi keluarganya, 1 orang istri dan 3 orang anaknya.

Dari hasil obrolan saya dengan Pak Dedi, ternyata saya mendapatkan ilmu baru yakni bagaimana cara mengelola keuangan ala tukang rongsok yang sederhana, namun ternyata efektif.

1. Menghargai Setiap Rupiah

Sama seperti tukang rongsok yang mencari nilai dalam setiap barang rongsokan, kita juga harus menghargai setiap rupiah yang kita dapatkan. Hindari pengeluaran impulsif, buat daftar belanja sebelum pergi ke toko, dan pertimbangkan kembali kebutuhan sebelum membeli sesuatu.

2. Menabung dari Hal Terkecil

Tukang rongsok menabung sedikit demi sedikit dari hasil penjualan barang rongsokan. Mulai menabung dari uang kembalian, sisihkan sebagian penghasilan setiap bulan, atau manfaatkan aplikasi penabung otomatis.

3. Hidup Sederhana

Hidup sederhana membantu mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Pilih tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhan, gunakan transportasi umum, dan masak sendiri di rumah.

4. Berinvestasi pada Diri Sendiri

Tukang rongsok berinvestasi pada diri sendiri dengan terus belajar dan beradaptasi. Ikuti kursus atau pelatihan untuk meningkatkan keterampilan, membaca buku, atau mengikuti webinar

5. Mencari Sumber Pendapatan Tambahan

Sama seperti tukang rongsok yang mencari berbagai jenis barang rongsokan, kita juga bisa mencari sumber pendapatan tambahan. Jual barang bekas, freelance, atau menjalankan bisnis kecil-kecilan.

6. Bersyukur dan Puas Hati

Kunci kebahagiaan, Tukang rongsok biasanya merasa puas dengan apa yang mereka miliki. Bersyukur atas apa yang sudah kita miliki dan menghindari perbandingan dengan orang lain.

Kesimpulan

Dengan belajar dari tukang rongsok. Semoga kita selalu semangat, bersyukur, sederhana dan merasa puas hati dalam menjalani hidup. Dari segi keuangan, teruslah mencari alternatif penghasilan dan berusahalah untuk pintar mengatur pendapatan dan pengeluaran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun