Taman Baca Masyarakat (TBM) memainkan peran penting dalam mempromosikan literasi dan pendidikan di daerah pedesaan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Perpustakaan berbasis komunitas ini menyediakan akses ke buku dan bahan bacaan lainnya untuk anak-anak dan orang dewasa yang mungkin tidak memiliki akses ke perpustakaan tradisional.
Selain menyediakan akses ke bahan bacaan, TBM juga menawarkan berbagai program dan layanan yang mendukung pengembangan literasi, seperti bimbingan belajar, mendongeng, dan bentuk edukasi lainnya.
Seperti yang dilakukan komunitas pemuda di Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang digerakan langsung oleh pemuda warga setempat yang diprakarsai Bulan Sopia Amina (24 tahun).
Bulan yang lulusan jurusan PG PAUD UPI Bandung itu sejak tahun 2016 merintis mendirikan taman baca masyarakat di Kampung Cicadas RW 07 Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung.
Bermodal dengan mengumpulkan buku-buku dan majalah bekas hasil sumbangan donatur yang bertemakan anak-anak, Bulan bersama rekan-rekannya berhasil mendirikan taman bacaan sederhana di ruang sudut rumahnya yang diperuntukan untuk masyarakat sekitar khususnya anak-anak di wilayah rumahnya.
Setiap harinya TBM yang dikembangkannya dikunjungi anak-anak sekitar. Di tempatnya bukan hanya dijadikan taman membaca saja m, tapi Bulan memberikan pengajaran pendidikan secara gratis kepada anak-anak masyarakat sekitar seputar ilmu ilmu pengetahuan umum dan pendidikan seputar agama Islam.
Manfaat Taman Baca Masyarakat (TBM):
Pertama, meningkatkan akses ke buku dan bahan bacaan. TBM seringkali merupakan satu-satunya sumber buku dan bahan bacaan lainnya untuk anak-anak di daerah pedesaan. Hal ini dapat berdampak signifikan pada pengembangan literasi anak-anak, karena penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki akses ke buku lebih cenderung mengembangkan keterampilan membaca yang kuat.
Kedua, menawarkan program dan layanan literasi. TBM menawarkan berbagai program dan layanan yang mendukung pengembangan literasi, seperti bimbingan belajar, mendongeng, dan edukasi lainnya. Program-program ini dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi pembaca dan pembelajar yang sukses.
Ketiga, menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan suportif. TBM sering dilihat sebagai pusat komunitas di mana orang dapat datang untuk belajar, bersosialisasi, dan terhubung dengan orang lain. Hal ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan suportif, yang dapat membantu memotivasi anak-anak untuk membaca dan belajar.
Keempat, meningkatkan minat baca dan belajar anak-anak. Dengan keberadaan TBM diharapkan akan menumbuhkan minat baca dan belajar bagi anak-anak di desa, sehingga akan meningkatkan prestasi belajar di sekola, membuka akses pendidikan yang lebih luas, mengembangkan kreativitas dan keterampilan anak-anak dan membentuk karakter yang lebih baik dan berbudi pekerti mulia.