Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menempa Mental Juara dengan Strategi Membangun Resiliensi pada Anak Sejak Dini

9 Juli 2024   18:47 Diperbarui: 9 Juli 2024   19:05 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Membangun Resiliensi pada Anak Sejak Dini (Freepik)

Di era yang penuh dengan perubahan dan tantangan, menumbuhkan anak-anak yang tangguh dan resilien menjadi semakin penting. Resiliensi, atau kemampuan untuk bangkit kembali dari kesulitan, adalah kunci bagi anak-anak untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup.

Membangun resiliensi pada anak dapat dimulai sejak usia dini. Karena di masa inilah   saat yang tepat untuk mulai membangun dan menanamkan karakter yang kuat dan mampu bangkit dari segala kesulitan dan masalah.

Setelah kita mampu membangun edukasi resiliensi terhadap anak yakni dengan harapan mereka bangkit dari kesulitan, maka tujuan dan cita-cita akhir adalah terbentuknya mental anak yang kuat menjadi generasi yang tangguh, mandiri dan bermental juara dalam segala hal.

Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

Kesatu, menanamkan rasa aman dan nyaman. Anak-anak yang merasa aman dan dicintai akan lebih mudah untuk menghadapi kesulitan. Ciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan suportif di mana anak-anak merasa diterima dan dihargai. Berikan mereka perhatian dan pelukan yang mereka butuhkan, dan dengarkan dengan penuh perhatian ketika mereka berbicara tentang masalah mereka.

Kedua, mendorong anak untuk mengambil risiko dan mencoba hal baru. Hindari menghindarkan anak dari risiko atau kegagalan. Sebaliknya, dorong mereka untuk mencoba hal baru dan mengambil risiko yang sehat. Kegagalan adalah bagian dari proses belajar, dan anak-anak yang belajar dari kegagalan mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Ketiga, ajarkan anak keterampilan mengatasi masalah. Bantu anak-anak mengembangkan keterampilan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. Ajarkan mereka cara mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan membuat pilihan yang tepat. Berikan mereka kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan ini dalam situasi kehidupan nyata.

Keempat, pupuk rasa optimisme dan kepercayaan diri. Bantu anak-anak mengembangkan pandangan hidup yang positif dan optimis. Ajarkan mereka untuk percaya pada diri mereka sendiri dan kemampuan mereka untuk mencapai tujuan mereka. Rayakan setiap pencapaian mereka, besar maupun kecil, dan bantu mereka untuk melihat sisi positif dari setiap situasi.

Kelima, berikan dukungan emosional. Ketika anak-anak mengalami kesulitan, penting untuk memberikan dukungan emosional yang mereka butuhkan. Dengarkan dengan penuh perhatian, biarkan mereka mengungkapkan emosinya, dan berikan mereka kata-kata penghiburan. Bantu mereka untuk melihat bahwa Anda selalu ada untuk mereka, apa pun yang terjadi.

Membangun resiliensi pada anak adalah proses yang berkelanjutan yang membutuhkan waktu dan usaha. Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, kita dapat membantu anak-anak kita menjadi individu yang tangguh, percaya diri, dan sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun