Di era yang penuh dengan perubahan dan tantangan, menumbuhkan anak-anak yang tangguh dan resilien menjadi semakin penting. Resiliensi, atau kemampuan untuk bangkit kembali dari kesulitan, adalah kunci bagi anak-anak untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup.
Membangun resiliensi pada anak dapat dimulai sejak usia dini. Karena di masa inilah  saat yang tepat untuk mulai membangun dan menanamkan karakter yang kuat dan mampu bangkit dari segala kesulitan dan masalah.
Setelah kita mampu membangun edukasi resiliensi terhadap anak yakni dengan harapan mereka bangkit dari kesulitan, maka tujuan dan cita-cita akhir adalah terbentuknya mental anak yang kuat menjadi generasi yang tangguh, mandiri dan bermental juara dalam segala hal.
Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
Kesatu, menanamkan rasa aman dan nyaman. Anak-anak yang merasa aman dan dicintai akan lebih mudah untuk menghadapi kesulitan. Ciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan suportif di mana anak-anak merasa diterima dan dihargai. Berikan mereka perhatian dan pelukan yang mereka butuhkan, dan dengarkan dengan penuh perhatian ketika mereka berbicara tentang masalah mereka.
Kedua, mendorong anak untuk mengambil risiko dan mencoba hal baru. Hindari menghindarkan anak dari risiko atau kegagalan. Sebaliknya, dorong mereka untuk mencoba hal baru dan mengambil risiko yang sehat. Kegagalan adalah bagian dari proses belajar, dan anak-anak yang belajar dari kegagalan mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Ketiga, ajarkan anak keterampilan mengatasi masalah. Bantu anak-anak mengembangkan keterampilan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. Ajarkan mereka cara mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan membuat pilihan yang tepat. Berikan mereka kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan ini dalam situasi kehidupan nyata.
Keempat, pupuk rasa optimisme dan kepercayaan diri. Bantu anak-anak mengembangkan pandangan hidup yang positif dan optimis. Ajarkan mereka untuk percaya pada diri mereka sendiri dan kemampuan mereka untuk mencapai tujuan mereka. Rayakan setiap pencapaian mereka, besar maupun kecil, dan bantu mereka untuk melihat sisi positif dari setiap situasi.
Kelima, berikan dukungan emosional. Ketika anak-anak mengalami kesulitan, penting untuk memberikan dukungan emosional yang mereka butuhkan. Dengarkan dengan penuh perhatian, biarkan mereka mengungkapkan emosinya, dan berikan mereka kata-kata penghiburan. Bantu mereka untuk melihat bahwa Anda selalu ada untuk mereka, apa pun yang terjadi.
Membangun resiliensi pada anak adalah proses yang berkelanjutan yang membutuhkan waktu dan usaha. Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, kita dapat membantu anak-anak kita menjadi individu yang tangguh, percaya diri, dan sukses.
Selain itu, jadilah contoh yang baik. Anak-anak belajar dengan mencontoh orang dewasa di sekitar mereka. Tunjukkan kepada anak-anak kita bagaimana kita menghadapi kesulitan dengan cara yang positif dan resilien.
Libatkan anak dalam kegiatan yang membangun karakter. Kegiatan seperti olahraga, seni, dan kegiatan sukarelawan dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan resiliensi yang penting.
Bicarakan tentang pentingnya resiliensi. Jelaskan kepada anak-anak kita apa itu resiliensi dan mengapa itu penting. Berikan mereka contoh orang-orang yang telah menunjukkan resiliensi dalam hidup mereka.
Cari bantuan profesional jika diperlukan. Jika kita  khawatir tentang resiliensi anak kita, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari terapis atau konselor. Membangun resiliensi pada anak adalah investasi yang berharga untuk masa depan mereka. Dengan menumbuhkan anak-anak yang tangguh dan resilien, kita dapat membantu mereka mencapai potensi penuh mereka dan menjalani hidup yang bahagia dan sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H